Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi ada hal yang ingin kau lakukan?"
Senin siang, untuk kesekian kalinya satu soal itu terlontar. Kepada penghuni semesta pada jenjang kelas ketiga SMA. Dalam ruang berprivasi bersama guru Han, wanita berkaca mata. Penentuan arah usai meninggalkan bangku sekolah.
"Nde," ujar si gadis bersurai terurai.
"Apa itu?"
"Saya ingin masuk SNU."
Teruntuk mentari jangan sampai ikut terkejut. Kepada gumpalan kapas di langit jangan ikut mengabur. Pernyataan semacam itu tolong jangan dilarang jika keluar dari bibir Jisu. Sejak sekian warsa yang lalu ia telah mendambanya.
"SNU?"
"Nde."
"Jurusan apa?"
"Inggris."
"Bagus, tapi Jisu-ya——"
Ah, Jisu tahu kelanjutannya.
"kau tahu nilaimu kembali menurun, bukan?"
Tepat sasaran.
"Untuk masuk SNU benar-benar tidak mudah," tutur guru Han.
"Kau harus giat belajar atau menyerahlah dari SNU."
60 menit pun terlewat.
Tidak——lebih dari itu.
Segala manuver Jisu ternyata tak kuasa membuatnya lupa akan tatanan kata yang terucap oleh wanita itu.
Bahkan kini setiap langkah kaki Jisu beriring tanya bagaimana cara menyelesaikan satu hal ini.
"Jisu-ya, ayo!"
Seluruh persoalan di otak Jisu menguap, sebab sebuah balutan tangan tiba-tiba hadir di pergelangannya.
Shin Ryujin. Siapa lagi jika bukan dia.
Jisu ingin pulang, tapi ajakan tentang apa lagi ini?
"Ke mana?" tanyanya.
"Kau lupa? Kita akan bersenang-senang," satu suara lain lagi. Jelas saja, di sisi yang berlawanan dari Ryujin ada temannya yang berkuncir itu.
"Maaf aku tidak ikut," ungkap Jisu segera saja.
"Ya, Ryujin akan mentraktir."
"Ayo, sekali saja," sahut si gadis pink.
"Oh! Annyeong."
Tautan tangannya menyiah. Sang gadis berpindah haluan. Berpindah mendekat pada seseorang yang baru disapanya.
Seorang pemuda.
Tampan rupanya.
Berseragam juga, tapi berbeda.
Dan kini tengah berdiri di ambang gerbang sekolah Jisu.
