83🌷

415 73 1
                                    

Pernah merasa kehilangan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pernah merasa kehilangan?

Sesak atau hampa rasanya?

Hampa katanya, tapi untuk gadis itu kenapa sesak jadinya.

Dalam perpotongan malam, tepat pada notasi dua belasnya Jisu terdiam di ranjang. Mendekap dua lutut dengan pandang melayang. Merenung bingung tentang lingkup diri itu.

Ayah.

Kenapa pria itu begitu dingin——begitu kaku untuk sekadar berbicara apa adanya kepada Jisu. Lantas perbuatannya——berlebihan nampaknya.

'Menjual' putrinya? Tercela memang, meski pada sisi kecilnya dapat dilihat setitik guna bagi Jisu sendiri. Kelangsungan sekolah.

Kerlipan bintang setelahnya.

Bersama embusan angin, Jisu bertanya atas alasan apa sang wanita yang telah mengandungnya berbuat sedemikian memalukan.

Tunggu, bisakah kabar Yena sebelumnya dapat dipercaya?

Manabila iya, akan menjadi dentuman kesekian di hati Jisu. Bagaimanapun penyebutan 'jalang' untuk ibunya telah keterlaluan.

Agh!

Rasanya ingin berteriak saja. Katanya bisa melepas beban pikiran. Sekalipun Jisu belum pernah mencoba.

Kepada semesta berikan kesempatan padanya. Pada Choi Jisu. Untuk lepas sejemang dari dunia kelamnya.

━━━━━━━━━━━━━━━━━2Ocm━ ˎˊ˗

2Ocm √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang