Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lunar yang sama pada malam yang sama—bercokol di angkasa, menggantungkan asa tiap manusia. Gemerlap bintang bersama semilir angin malam menemani langkah seorang pemuda menuju ranjangnya. Ia merelakan jendela maha luasnya tidak tertutup tirai hingga mengekspos pemandangan kota Seoul yang terkesan abadi meski malam hari.
Garis wajah itu kini tengah menghadap langit-langit apartemennya. Menerawang tentang satu titah dari kedua orang tuanya.
"Tapi kenapa tiba-tiba?"
Kim Taehyung———pemuda ini memang hobi bergumam sendiri. Dia adalah manusia dengan kehidupan nyaris sempurna.
Orang tua yang pengertian,
karir yang menjanjikan,
apa lagi yang belum ia dapat?
Kecuali pasangan hidup.
Hingga kini orang tuanya harus turun tangan. Ia memang tak pernah membenci sebuah perjodohan. Segala bentuk wanita pilihan orang tuanya, ia yakin itu yang terbaik.
Namun, hal itu belum Taehyung pahami. Untuk saat ini apa sebegitu pentingnya menikah di unurnya yang baru menginjak 26 tahun? Lagipula ia sedang dalam masa menikmati pekerjaannya. Menikmati hasil jerih payah dan usahanya untuk memajukan perusahaan ayahnya. Yang siapa tahu pimpinan selanjutnya diturunkan dalam genggamannya.
Akan tetapi di balik semua itu, mematuhi orang tua adalah hal yang sejak kecil menjadi pegangan hidup Taehyung. Untuk masalah perjodohan ini, sekali lagi mungkin akan ia luruskan dengan orang tuanya.
