27🌷

668 142 5
                                    

Rintiknya senantiasa membasahi bumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rintiknya senantiasa membasahi bumi. Meski putaran malam telah sampai setenganya, hujan tak kunjung reda. Tak apa, ketukannya menjadi ritme melodi yang menemani kegiatan belajar Jisu. Ada sedikit kedamaian di sana. Terlebih dengan secangkir chamomile tea yang hangat.

Jisu suka itu.

Getaran ponsel yang tak jauh dari gadis itu pun menginterupsi. Layarnya menampilkan sebuah nama seseorang yang jika Jisu pikirkan memang lebih pantas sebagai kakaknya.

"Halo?"

"Halo, kau sudah di rumah, bukan? Maaf aku mengingkari janji menjemputmu. Banyak hal harus kulakukan di kantor. Maafkan aku."

"Tidak apa, Taehyung-ssi."

"Aku benar-benar merasa bersalah. Maaf,"

"Sungguh tak apa. Tolong berhenti minta maaf, nanti aku yang merasa bersalah."

Dan suara kekehan dapat Jisu dengar dari seberang.

Percakapan pun berlanjut, meski tidak begitu lama. Sekadar basa-basi menanyakan kegiatan yang tengah dilakukan satu sama lain.

Lantas panggilan berakhir dengan alasan Jisu yang harus menyelesaikan belajarnya malam ini.

Usai menekan lingkaran merah, gadis itu bergeming——menatap foto dari akun sang pria.

Kuharap ini semua adalah mimpi.

Kemudian jemarinya beralih pada suatu akun yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian jemarinya beralih pada suatu akun yang lain.

Dan kuharap kau adalah akhirnya.

Sedang di ruang lain——ruang yang terpisah beberapa meter dari sana, sang pemilik akun terakhir tengah mengetikkan rangkaian kata pada ruang chatnya bertajuk Choi Jisu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedang di ruang lain——ruang yang terpisah beberapa meter dari sana, sang pemilik akun terakhir tengah mengetikkan rangkaian kata pada ruang chatnya bertajuk Choi Jisu. Akan tetapi berulang kali pemuda itu menghapusnya.

"Tidak, tidak. Dia mungkin sedang belajar," gumam Soobin usai membersihkan seluruh ketikan dan menjatuhkan ponsel di ranjangnya.

Namun, air muka lelaki itu terlihat khawatir. Ini beberapa jam setelah keduanya menerobos hujan tanpa pelindung kepala. Ia cemas akan kesehatan sang gadis.

Pada menit berikutnya ia kembali meraih benda pipih itu. Namun seketika pergerakannya berhenti kembali.

"Ok, tidak!" ucapnya yang kali ini diikuti menjatuhkan diri di tempat tidur.

━━━━━━━━━━━━━━━━━2Ocm━ ˎˊ˗

2Ocm √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang