35🌷

516 112 0
                                    

Pekatnya telah datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pekatnya telah datang. Lunar sepenuhnya menggantikan sang surya. Sedang di tengah gulita itu seorang Kim Taehyung baru keluar dari gedung perusahaan.

Satu tas di tangan kiri, serta satu ponsel di tangan kanan. Sembari berjalan pun pria itu begitu sibuk.

Langkah kakinya cepat seiring jemari yang menggulirkan layar ponsel. Begitu memasuki mobil Taehyung menempelkan benda persegi panjang itu di telinga.

"Halo, ibu?" ia berucap pada menit berikutnya.

"Oh, adeul. Ada apa?"

"Begini, maaf sepertinya aku tidak bisa makan malam dengan ayah dan ibu. Ada hal yang harus kulakukan, "

"Begitu? Hal apa?"

"Ah itu... Jisu sedikit tidak enak badan,"

"Benarkah? Kau akan menjenguknya? Apa ibu harus ikut?"

"Tidak, tidak. Sepertinya tidak perlu. Aku hanya akan mengirimkan makanan lalu pulang. Dia harus istirahat, bukan?"

"Ah kau benar. Tapi Taehyung-ah. . .

jagalah dia. Jisu anak yang baik, tapi orang tuanya sedikit mengabaikan dia."

"Aku mengerti. Sudah dulu, ibu."

Sambungan berakhir. Taehyung menyimpan ponselnya lantas mengenakan seatbelt. Belum juga menginjak gas, pikirannya memutar perkataan sang ibu.

Apa aku bisa membahagiakannya? Dia bahkan belum pernah tertawa lepas saat bersamaku.

Ucap Taehyung dalam hati.

Sejauh ini, sejatinya ia masih kesulitan untuk mengenal Jisu lebih jauh. Seakan hubungan keduanya belum ada kemajuan apapun.

Taehyung belum sepenuhnya menarik Jisu dalam semestanya.

Sedang Jisu terlihat enggan melangkah masuk lebih dulu.

Harus dengan apa meruntuhkan sekat maya itu?

━━━━━━━━━━━━━━━━━2Ocm━ ˎˊ˗

2Ocm √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang