58🌷

375 84 4
                                    

"Iya, tidak apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, tidak apa. Aku akan naik bus."

Sambungan berakhir.

Pesannya adalah Kim Taehyung yang mengaku telah kembali ke Korea. Namun, sayangnya ia tak bisa bertemu tunangannya malam ini, sebab urusan lain bersama sang ayah.

Si gadis pemilik ponsel pun melanjutkan langkah menuju gerbang sekolah. Sesuai ucapannya, ia akan pulang ke rumah dengan bus.

Belum juga meninggalkan lingkungan sekolah, Jisu melihat eksistensi seseorang yang seharusnya tidak ada di sana.

Choi Soobin,

lagi.

Kemudian Jisu teringat bahwa sebelumnya gadis lain yang menjadi objek penantian lelaki itu. Kali ini pun mungkin jadi sama. Membuat Jisu memilih untuk berlagak tidak mengetahui presensi Soobin dan melangkah tanpa menatapnya. Ia harap malam bisa membantunya.

Tapi tidak demikian.

"Hei."

Satu kata dan berhasil membuat reflek yang bagus pada Jisu. Gadis itu langsung menoleh begitu saja. Menjelaskan tentang ia yang sejujurnya sudah tahu keberadaan Soobin.

"Oh. . .

kenapa kau di sini?" tanyanya kemudian.

Sedang Soobin tak langsung menyahut. Ia memasukkan kedua tangan di saku celananya. Raut wajah itu malah kini seakan tengah berpikir untuk sekadar kata jawaban.

"Hanya. . .

ingin."

"Kau tidak menunggu seseorang?" Jisu bertanya demikian sebab tak sepenuhnya percaya dengan jawaban Soobin yang seringkali seperti itu.

"Siapa?"

Shin Ryujin? batin Jisu berkata.

"Kang Taehyun?" mulutnya demikian.

"Tidak," jawab si pria.

"Ayo," kata imbuhan dari Soobin menitah Jisu untuk melangkah mengikuti pemuda berseragam itu.

Perjalanan singkat menuju halte bus begitu sunyi. Keduanya tak kunjung saling bicara. Bergulat dengan batin masing-masing. Monolog berbagai topik random yang bertalu-talu, sebelum salah satunya memutuskan memecah keheningan.

"Dia orang yang baik, ya?

Shin Ryujin."

Begitulah ucapan Jisu. Setelahnya ia dapati Soobin menoleh usai mendengar satu nama itu. Arkian, lelaki tersebut hanya mengangguk untuk membenarkan.

"Kau dekat dengannya?"

Ah, apa pertanyaan itu berlebihan? Jisu saja tak memiliki status apapum dalam kehidupan Soobin. Kenapa ia melontarkan tanya yang seakan mencampuri hidup sang taruna?

"Tidak!

Teman——hanya teman baru," begitu ungkap Soobin.

━━━━━━━━━━━━━━━━━2Ocm━ ˎˊ˗

2Ocm √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang