8O🌷

366 78 0
                                    

Putaran hari makin menguning

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putaran hari makin menguning. Mengiring sang rawi  menuju titik terendahnya. Swastamita hari ini dilewatkannya bersama satu manusia yang baik hatinya

Di atas bangku panjang lima puluh meter di sisi taman, dua kaleng minuman bercokol pada dua pasang tangan yang berbeda.

Jisu duduk bersama Ryujin.

"Maaf——"

"Tidak, tidak. Aku yang harusnya minta maaf. Harusnya aku tidak mengganggu kalian," Ryujin menyela ucapan Jisu.

Ryujin tak enak hati jadinya. Kenapa juga ia memaksa tapak suku menetap di antara pasangan suku yang lain. Benarnya tidak boleh begitu. Jika tahu topiknya mungkin tak akan begitu.

Ubahlah suasana, Shin Ryujin. Harus bertanggung jawab menyiah atmosfer beku itu.

"Bagaimana bekerja di kafe?"

Sedikit terkejut dengan pergantian topik yang ada. Baik, akan Jisu ikuti alurnya.

"Menyenangkan."

"Begitu? Syukurlah," senyum Ryujin manis.

"Jisu-ya, setelah ini apa yang kau lakukan?"

"Kenapa tiba-tiba?"

"Bukan begitu, aku memang ingin mengajakmu ke arcade."

Berpikir sejemang, memang begitu kebiasaan Jisu. Membuat keputusan cepat——mungkin jadi itu bukan gayanya.

"Tapi——"

"Bersama Soobin," tukas Ryujin.

Satu letupan panas di hati si gadis bersurai legam. Sekarang apa lagi? Apa yang harus diperbuatnya?

"Maaf aku harus belajar di perpustakaan."

Menghindar. Lagi? Terserah saja. Nyatanya memang seperti itu jadwal yang telah Jisu rancang sejak malam lalu.

"Ah, begitu ya? Baiklah, mungkin lain waktu."

━━━━━━━━━━━━━━━━━2Ocm━ ˎˊ˗

2Ocm √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang