36🌷

505 112 0
                                    

Hari kedua dimana Jisu tidak pergi ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari kedua dimana Jisu tidak pergi ke sekolah. Meski awalnya ia begitu ingin masuk tetapi atas bujukan prianya ia patuh untuk tetap di rumah.

Namun, sejatinya ia memang begitu lelah menghabiskan waktunya di tempat yang tak nyaman baginya, dalam artian sekolah. Dalihnya selama ini hanyalah untuk mendapat ilmu semata, tidak ada harapan lebih.

Walau demikian, di rumah sendiri seperti ini pun sedikit membosankan bagi Jisu. Keberadaan ayahnya tak perlu ditanyakan. Wisma hanyalah tempat singgah sejenak bagi pria itu.

Jisu yang hendak belajar pun rasanya tak bisa fokus. Pandangnya berkunang kala menatap deretan kalimat di buku.

Lantas ia menjatuhkan diri di sofa. Menempelkan tengkuk di bahu sofa lalu memejamkan mata. Tak berselang lama, beberapa ketukan terdengar dari pintu utama.

Sekilas Jisu menatap jam di dinding. Hari masih terlalu pagi untuk seseorang bertamu ke rumahnya. Arkian, ia bangkit untuk membukakan pintu.

Tamu itu——seharusnya Jisu tak terkejut lagi ketika telah berhadapan. Namun kedatangannya memang seringkali tak terpikirkan sebelumnya.

Choi Soobin. Lelaki yang sudah berseragam sekolah itu kini mengulurkan sebuah kotak makan. Ya, seperti waktu itu.

"Ini, makanlah," ucapnya tanpa basa-basi.

Tangan Jisu lantas meraihnya. "Terima kasih," ah ia jadi sedikit merasa merepotkan orang, meski pada dasarnya ia tak meminta.

"Tunggu sebentar aku akan mengganti wadahnya."

"Tidak perlu, aku akan langsung ke sekolah," sahut Soobin seraya menaikkan satu strapbag-nya yang menurun.

"Begitu?"

Soobin hanya mengangguk pelan lantas ia berpamitan. "Aku pergi."

Belum juga taruna itu keluar dari gerbang rumah Jisu, satu mobil berhenti tak jauh dari sana. Dan Jisu telah hafal soal kepemilikannya.

"Kenapa kau tidak istirahat di dalam?" Kim Taehyung segera melontarkan pertanyaan ketika sampai di hadapan Jisu.

"Aku hanya———mengambil makanan," jawab sang gadis sembari melangkah masuk dan diikuti oleh Taehyung.

"Dari siapa?"

"Tetanggaku,"

"Apa dia yang baru saja pergi?"

"Iya," sahut Jisu seraya menoleh untuk menatap Taehyung. Memastikan seperti apa responnya.

"Ah, begitu ya," sedang Taehyung mengangguk beberapa kali. "Ini, aku membawa buah. Makanlah."

"Terima kasih. Bukankah kau harus bekerja?"

"Iya. Tapi Jisu-ya kau mau aku libur untuk menemanimu?"

"Tidak! Ah maksudku, tidak perlu,"

"Sungguh?"

"Iya, aku akan istirahat dan tidak melakukan apapun, jangan khawatir."

"Jal haess-eo,"

Dan usapan pelan di puncak kepala untuk pertama kalinya Jisu dapat. Telapak tangan pria itu memang hangat, tak berbeda dengan sikapnya.

Namun, untuk menghabiskan waktu berdua di satu atap sebisa mungkin akan Jisu hindari. Bukan tanpa alasan, ia sendiri bisa membayangkan ketidaknyamanan yang nantinya ia rasa.

━━━━━━━━━━━━━━━━━2Ocm━ ˎˊ˗

2Ocm √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang