Bab 3

8.8K 830 94
                                    

Semua orang penting termasuk Mew sudah berada di venue. Ini hari terakhir tahap audisi. Hanya tersisa 6 peserta. Salah satunya adalah Gulf.

MEW POV

"Ini mungkin terkesan bias. Tapi aku sebenarnya sudah memilih pasanganku sendiri dari awal melihatnya.  Meskipun aku tidak berharap dia bisa sampai sejauh ini karena dia seorang aktor pemula. Sampai sejauh ini berarti dia punya bakat. Aku tidak sabar untuk melihat apa yang kamu dapatkan nanti."

Author POV

Keenamnya disuruh membentuk garis lurus oleh penulis dan diberi garis yang hanya terdiri dari 3 kata. Mereka harus memberikan berbagai macam emosi saat mengucapkan kata-kata itu. Meski terdengar mudah, tapi peserta merasa sangat sulit mengucapkan kata-kata tersebut kepada Mew secara langsung.

Karena Mew tidak perlu mengucapkan sepatah kata pun (penulis menyuruhnya untuk berdiri saja disana lalu menunggu dialog, membelai pipi dan kemudian menciumnya). Hanya berdiri di depan mereka dan biarkan mereka berakting sementara dia juga melakukan apa yang diperintahkan. Sekarang ke orang terakhir, Mew benar-benar menantikan ini. Gulf diinstruksikan oleh penulis untuk mengucapkan kalimat seperti yang dia ucapkan kepada kekasihnya.

Gulf berdiri tepat dihadapan Mew, dia menatap wajah Mew intens lalu....

Gulf : "Aku mencintaimu"

Mew mematung beberapa saat dan dia merasa jantungnya berdetak lebih cepat saat mata Gulf menatapnya dengan menggoda dan terasa tak asing.

Orang-orang di dalam ruangan mengharapkan Mew untuk melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan ke 5 aktor lainnya. Tapi apa yang disaksikan mengejutkan mereka semua. Mew yang seharusnya membelai dan mencium pipi Gulf. Tapi dia malah melakukan hal yang tak terpikirkan. Dia mencium bibir Gulf! Semua orang di ruangan itu sangat terkejut sehingga mereka tidak menyangka Mew yang lebih dulu memulai ciumannya. Mata Gulf membelalak saat dia merasakan bibir Mews dibibirnya.

Gulf POV (Terkejut!)

"WTF! Kenapa dia menciumku di bibir? Kenapa dia tidak menciumku seperti yang lain! Kenapa dia menciumku dengan penuh gairah? Apakah dia begitu mendalami karakternya? Dia benar-benar seorang profesional dapat melakukan ini di depan semua orang. Saya juga harus melakukan hal yang sama. Harus bersikap profesional."

(Nikamatin aja Gulf, dicium P'Mew juga🤣 gw juga maaaauuu🤣🤣🤣 Ups🤭)

Author POV

Mew yang menyadari bahwa Gulf merespon tidak bisa menahan diri dan menciumnya lagi. Semua orang di ruangan merasa seperti mereka menyaksikan pasangan yang sedang bermesraan. Mew mulai  menyelipkan lidahnya dan menjelajahi mulut Gulf, tangan yang seharusnya berada di pipi kini pergi ke belakang kepala Gulf menekan untuk memperdalam ciuman.

(Aseeeeekkkkk 🤣)

Gulf disisi lain mau tidak mau membuka mulutnya lebih banyak dan membalasnya, lidah mereka menyatu menikmati rasa satu sama lain lalu tangan kanan Gulf menuju ke leher Mew. Semua orang tersipu melihat apa yang terjadi di depan mereka. Penulis adalah orang yang tidak bisa menonton lagi karena dia takut hal-hal akan meningkat sehingga dia bertepuk tangan.

(Kecewa gw lagi asik-asiknya juga 🤧, tapi kalo gw jadi Penulis liat mereka gitu gw juga ga bakal tahan🤣🤣🤣 mimisan bisa-bisa 🤧)

Penulis: "OK. CUKUP GUYS !!!"

Mew membuka mata dan mengakhiri ciumannya. Dia tidak tahu mengapa dia melakukan itu tetapi sekarang saat momen ajaib berakhir dia tidak bisa melihat mata Gulf jadi dia berpura-pura bertanya kepada penulis.

(Cieeee baper ni yeeee🤭)

Mew: "Bagaimana? Apakah saya sudah sesuai harapan Anda?"

Penulis: "Oh! Kamu melakukannya dengan sangat baik! Kamu benar-benar seorang Mew Suppasit!  Ngomong-ngomong Gulf apakah Anda baik-baik saja?"

Gulf : "Ya, saya baik-baik saja."

Penulis: "Oke teman-teman,  kalian bisa pulang sekarang. Kami akan menelepon jika mendapatkan kalian bagian itu. Ngomong-ngomong Mew manager Anda menelepon untuk mengingatkan Anda tentang acara amal."

Mew: "Oke, terima kasih Phi. Untuk kalian semua,  kalian sudah melakukan dengan baik! Aku harus pergi sekarang, sampai jumpa lagi lain kali."

Kemudian Mew pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Bagaimana dengan Gulf? Dia hanya tersenyum. Dalam hati dia merasa sangat malu karena membalas ciuman itu. Dia marah pada dirinya sendiri karena merasa seperti rela begitu saja diperlakukan begitu.

GULFS POV

Kenapa dia menciumku seperti itu? Dia menciumku dengan sangat penuh gairah sehingga sampai setelah dicium pun aku masih bisa merasakan bibirku berdenyut- denyut. Lidahnya sangat terampil.

TUNGGU!!! MENGAPA AKU BERPIKIR TENTANG ITU??? SIALAN !!

Satu-satunya hal yang harus aku khawatirkan adalah aku harus mendapatkan peran itu. Itu benar, itulah satu-satunya hal yang paling penting. Aku harus tidur sekarang.

PING ...

Siapa yang mengirimiku pesan disaat seperti ini?!!!

PESAN ( 🐻 : Mew, ⚽️ : Gulf )

🐻"Simpan nomor ini."
⚽️"Siapa?"
🐻"Ini Mew"
⚽️"Dimana kamu mendapatkan nomorku?"
🐻"Aku meminta managerku untuk mendapatkanya" ⚽️"Jadi, apakah kamu butuh sesuatu dariku?"
🐻"Apa kita sudah bertemu sebelumnya?"
⚽️"Aku rasa tidak. Aku tidak ingat pernah bertemu denganmu."
🐻" Aku merasa pernah bertemu denganmu dulu sekali."
⚽️" Wajahku sangat pasaran di Thailand Phi. "
🐻" Mungkin. Baiklah maaf mengganggumu. Selamat malam Gulf."

Kenapa dia menanyakan hal seperti itu padaku? Tentu saja ini bukan pertama kalinya aku melihat wajahnya. Wajahnya ada dimana-mana. Majalah, media sosial selalu memuat wajahnya. Tapi ini pertama kali aku bertemu langsung dengannya saat audisi. Aku tidak ingat pernah bertemu dengannya. Ini sangat aneh!

~bersambung~

The Superstars Charmer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang