Kenzo melanjutkan perjalanannya dengan Bengal yang memimpin didepan. Kali ini Bengal tidak lagi gelisah, kucing itu sangat bersemangat. Sepertinya Bengal tahu, jika Kenzo akan pergi bersamanya untuk menemukan Nathan.
"Nak, kau tahu tidak? Ini adalah jalan yang mengarah ke hutan mati?"
Kakek tua itu juga ikut bersama Kenzo. Dengan tongkat kayunya ia berjalan disamping Kenzo.
"Aku tidak tahu, ikuti Bengal saja!"
"Nak, kau jangan bertindak bodoh! Dengan kekuatanmu saat ini, kau belum tentu selamat dari hutan itu."
"..."
"Hey ada apa dengan tatapan mu? Bersikap sopan pada kakek mu!"
Kakek tua itu tidak menyukai saat Kenzo menatapnya dengan dingin. Dengan lembut, kakek tua itu memukul kepala Kenzo dengan tongkatnya.
Kenzo tidak mencoba melawannya, ia sudah terbiasa dengan sikap kakeknya itu. Dulu bahkan ia sering dipukul olehnya karena salah gerakan saat berlatih beladiri. Tapi setelah bertemu kembali, Kakeknya tidak pernah memukulnya. Seolah-olah ada sesuatu yang menakutkan ada pada tubuh Kenzo.
"Ada anda yang akan melindungi ku."
Tanpa ada keraguan sedikitpun, Kenzo mengatakannya. Karena Kenzo yakin kakeknya tidak akan membiarkannya dalam masalah.
"Hey anak muda, kau kira aku ini mempunyai waktu luang? Aku ini sangat sibuk. Tapi karena kau yang terus memaksa, aku tidak mempunyai pilihan lain, selain harus ikut denganmu."
"..."
"Siapa yang sedang kau cari? Tidak mungkin kau mencari ayahmu, bukan?"
Kakek tua itu memandang Bengal sekilas, seolah-olah ketika ia melihat kucing itu, ia pasti akan ingat dengan seseorang.
"Aku ingin mencari Mommy."
"Haha. Aku yakin Ibumu saat ini sudah aman bersama ayahmu."
Kakek tua itu tertawa, seolah-olah pernyataan Kenzo sangatlah konyol.
"Jadi, kau mengikuti kucing itu hanya untuk memastikan keadaan Ibumu? Hey anak muda, Ibumu dan Ayahmu itu sama-sama orang dewasa, biarkanlah mereka bahagia layaknya orang dewasa. Kau anak kecil, hanya akan mengganggu mereka jika kau bersama mereka. Ini sudah 16 tahun, sudah waktunya mereka menyelesaikan masalah mereka."
"Mengapa kau sangat tahu keluargaku?"
Kenzo sangat penasaran dengan Kakek tua yang selalu bersamanya itu. Pasalnya, Kakek tua itu tahu semua identitas keluarganya, tapi dirinya tidak tahu siapa identitas asli kakek tua itu.
Sejak kecil Kakek tua itu akan selalu mendatanginya lewat jendela rumahnya secara diam-diam. Kakek tua itu akan selalu menemaninya saat Ibunya pergi bekerja sampai pulang ke rumah. Kakek tua itu juga sering mengoceh, jika ia juga sering menggendongnya saat ia masih bayi.
"Siapa sebenernya anda?"
Itu adalah pertanyaan yang selalu ingin ia tanyakan padanya.
"Haha. Apa kau lupa? Aku ini adalah kakek mu. Kakek yang selalu menemanimu saat di kota A."
"Bukan itu maksut ku."
"Hey, Nak! Kau tidak perlu tahu siapa aku. Karena yang lebih terpenting itu, aku tahu kau hidup dengan aman dan sehat itu sudah cukup."
"Mengapa?"
"Karena kau adalah cucuku." Laki-laki tua itu kembali tertawa sambil merangkul Kenzo.
Mereka berdua sama-sama telah menganggap diri mereka masing-masing seorang Kakek dan Cucu. Itu adalah kebebarannya.
"Saat kau berada didalam kandungan Ibumu, aku sudah tahu, janin yang dikandung oleh Ibumu pasti akan menjadi anak yang hebat ketika dilahirkan di dunia ini. Dan kau lihat sekarang! Kau tumbuh menjadi sosok anak laki-laki yang hebat dan kuat. Penglihatan ku memang tidak pernah salah. Kau pantas menjadi cucuku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Nona Muda
Storie d'amoreMeysa Rosalina Adhitama mencintai Nathan Brian laki-laki tampan sahabat kakaknya. sayangnya cinta Meysa bertepuk sebelah tangan. Nathan sangat membenci Meysa. Meysa pergi membawa luka sakit hati dan ingin melupakan Nathan. 16 tahun kemudian ia kemba...