52

2.8K 279 4
                                    

Luka pada tubuh Reika sudah sembuh. Dengan perawatan yang sangat mahal, bekas lukanya berhasil diminimalisir. Satu bulan ini Reika hidup dengan sangat aman dan bahagia. Ayahnya sudah tidak lagi memperlakukannya dengan buruk. Setelah ia mencuri dokumen rahasia milik perusahaan Nathan, Ayahnya sangat bangga kepadanya.

Tapi Reika tidak pernah sadar, jika kebahagiaannya hanya akan bertahan sebentar. Dan kehancuran sebentar lagi akan menjemputnya.

Reika saat ini sedang menyetir mobil, ia ingin menjemput putrinya. Karena jatuhnya Meysa yang mengakibatkan komanya Nathan, putrinya jadi sangat membenci Meysa. Dengan ini ia akan dengan mudah menghasut Amelia.

Amelia akan menjadi alatnya untuk merusak hubungan Nathan dan Meysa.

Kebencian Reika kepada Meysa sudah sangat mendarah daging. Reika sudah tidak sabar lagi, ingin segera menghancurkan Meysa menjadi berkeping-keping.

Didepan pintu gerbang sekolah, Reika dengan sabar menunggu Amelia. Ia memutar musik didalam mobil. Sambil berdendang ringan ia bernyanyi. Dan kemudian tidak lama ia melihat sosok yang ia kenal. Reika nematikan musik, lalu turun dari mobil. Reika berdiri ditempat yang akan terlihat jelas oleh putrinya.

"Mama." 

Amelia yang melihat Ibunya sudah berdiri didekat mobil langsung berlari dan memeluknya.

"Amel, bagaimana sekolahmu?"

Amelia masuk kedalam mobil Reika dan mereka mengobrol dengan santai.

"Sangat baik."

"Aku tahu itu."

"Nanti aku mau pergi ke rumah Devano."

"Sepertinya kau mulai sangat dekat dengan bocah itu."

"Tidak. Kita hanya menghabiskan waktu untuk belajar. Mama tahukan, nilaiku sangat buruk. Dan Devano sangat baik, dia mau membantuku untuk mengajariku."

"Itu bagus. Mama lebih suka kamu lebih banyak bergaul dengan Devano daripada dengan bocah liar itu."

"Dia mempunyai nama, Ma. Namanya Kenzo."

"Apa kau masih membelanya? Setelah apa yang dia lakukan pada Ibumu dan dirimu? Bocah itu seperti orang yang kehilangan akalnya." 

Reika mengingat saat Kenzo mencoba mencekik Amelia dan menyuruh kucing liar untuk menyerangnya. Setelah kejadian itu, Reika jadi sangat ketakutan ketika bertemu dengan seekor kucing. Seakan-akan bayangan yang mencabik-cabiknya saat itu masih terasa sangat menyakitkan dan hampir membunuhnya.

Tanpa sadar tangan Reika memegang setir mengencang sampai kulitnya memucat. Reika ingin sekali menghancurkan Ibu dan anak itu, yang membuat hidupnya jadi sangat menderita.

Reika mengantarkan Amelia sampai didepan pintu gerbang kediaman Brian. Setelah melihat Amelia memasuki rumah dengan selamat, Reika lalu pergi.

Setelah berganti pakaian, Amelia pergi kerumah Devano dengan menggunakan sepedanya. Pelayan disana langsung mengenalinya dan membuka pintu untuk Amelia.

Rumah Devano terlihat sangat sepi, sepertinya orang tuanya Devano tidak dirumah. Pelayan rumah memberi tahu Amelia, jika Devano sedang berada dikolam renang.

Amelia dengan santai pergi ke kolam renang. Disana Amelia melihat Kenzo dan Devano yang sedang lomba berenang.

Amelia duduk sambil menunggu dua laki-laki itu selesai bersenang-senang. Diatas meja ada beberapa cemilan dan buah yang sudah dibersihkan oleh pelayan. Amelia dengan santai memakan makanan diatas meja sambil bermain dengan ponselnya.

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang