58

2.5K 255 1
                                    

Reika tiba lebih awal untuk menjemput Amelia. Didepan sekolah Nusantara Academy, terlihat belum banyak mobil yang terparkir.

Reika untuk sementara waktu duduk didalam mobilnya. Tapi tiba-tiba saja matanya melihat seorang laki-laki yang sedikit akrab. Laki-laki itu berdiri disamping mobilnya dengan tenang, seolah menunggu seseorang dengan sabar. Bahkan Reika dapat melihat sebuah boneka beruang kecil yang sangat manis ditangannya.

Rama sedang berdiri didepan sekolah Nusantara Akademy, ia sangat merindukan gadis kecil yang manis itu. Sebenarnya ia telah berjanji, akan mengunjunginya kemarin. Tapi, sesuatu terjadi pada pekerjaannya. 

Ditangannya sudah ada sebuah boneka kecil. Sinta sendirilah yang membelikannya khusus diberikan kepada Amelia. Rama cukup senang, melihat Sinta juga menyukai gadis manis itu.

Hubungannya dengan Sinta menjadi lebih baik saat ini. Rama mencoba untuk membuka hatinya untuk istrinya, walaupun ia tahu, mungkin  itu tidak mudah. Tapi, Rama akan berusaha untuk belajar mencintai Sinta.

Rama tahu, Sinta adalah gadis yang baik dan juga penurut. Tidak ada salahnya jika ia mencoba untuk membuka hatinya untuk Sinta. 

"Bukankah anda profesor Rama?"

Saat Rama memikirkan Sinta dikepalanya, tiba-tiba ada seorang wanita yang mendatanginya, Rama ingat siapa wanita didepannya ini. Wanita ini adalah Ibu Amelia, yaitu Reika.

Mungkin Reika tidak mengenalnya, tapi ia sangat mengenal Reika. Reika adalah wanita yang dibenci oleh Meysa. Karena wanita ini, Meysa sangat menderita. 

Meysa sangat membenci wanita didepannya ini, Rama juga tidak menyukainya. Apa yang tidak disukai oleh Meysa, maka Rama juga tidak akan menyukainya secara otomatis. 

"Emm ya. Siapa?"

Rama berpura-pura tidak mengenalnya. Ia terlalu malas berurusan dengan wanita didepannya ini. Jika saja, tidak karena ia melihat  Amelia yang menyedihkan. Ia tidak akan mau bertahan didalam rumah sakit bersama wanita ini. 

Beberapa bulan yang lalu, saat Reika terluka karena diserang oleh binatang buas. Ia tidak tega membiarkan Amelia sendirian merawat Ibunya. Jadi, ia memutuskan untuk menemani Amelia, yang membuat Sinta harus berbolak-balik mengirimkan makanan untuk dirinya dan Amelia. Tapi karena itu juga, ia dan Sinta bisa lebih dekat.

"Saya Reika, ibunya Amelia." 

Reika terlihat tenang dan alami, walaupun lawannya tidak mengenalnya setelah bertemu berulang kali.

"Oow."

"Tuan Rama, bisakah kita sedikit berbicara!"

"Tidak tertarik."

"Ini tentang Meysa."

Disebuah cafe tidak jauh dari sekolah, Reika dan Rama akhirnya memutuskan untuk menunggu Amelia disana.

"Sepertinya, anda sangat menyukai putri saya."

"Maukah anda memberikan hak asuh Amelia kepada saya?"

Nada Rama sangat serius, dan penuh harap. Dan itu membuat Reika tertegun sejenak. Ia tidak mengharapkan Rama akan mengajukan pertanyaan seperti itu.

"Haha. Anda bercanda?" Reika tertawa canggung 

"Tidak. Aku serius."

"Ehem. Maaf mengecewakan anda."

Terlihat sekali, bahu Rama yang awalnya tegak langsung merosot. Sepertinya dia kecewa.

Saat Reika dirawat didalam rumah sakit, ia tahu jika Rama dan istrinya selalu menemani dan menghibur putrinya. Reika tidak masalah putrinya dekat sama siapupun terkecuali dengan Kenzo. Karena bocah itu membuatnya benar-benar gila!

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang