13

7.3K 778 10
                                    

"Di lantai berapa kita tinggal, Mom?"
Kata Kenzo saat mereka sudah memasuki lift.

"Lantai tujuh."

Gedung apartemen ini ada tujuh lantai, dan Meysa tinggal dilantai atas. Lantai tujuh hanya ada empat kamar. Dua pintu sebelah kanan adalah miliknya dan sebelahnya milik Nathan. Pintu mereka berhadap-hadapan dengan dua pintu lainnya. Dua pintu didepannya adalah milik orang lain.

Ia ingat, sangat sulit mendapatkan tempat di apartemen ini. Keluarganya banyak mengeluarkan uang hanya untuk mendapatkan tempat disebelah apartemen milik Nathan.

Saat ia sudah mendapatkan apartemen disebelah Nathan. Laki-laki itu malah tidak pernah kembali di apartemennya.

Kenzo memutar kunci apartemen dan mendorongnya. Kenzo membantu Meysa untuk duduk disofa ruang tamu dan menyalakan tv.

"Apartemen ini sangat luas!"
Gumam Kenzo tanpa menyembunyikan kekagumannya.

"Kamu pergi saja lihat-lihat! Mommy mau istirahat dulu disini!"

Kenzo langsung setuju.
Ia berkeliling rumah dan menemukan dapur, ada lemari es yang didalamnya sudah diisi penuh dengan makanan, minuman dan buah. Ia mengambil dua kotak jus untuk diberikan kepada Ibunya.

Tapi saat ia kembali keruang tamu ia melihat Ibunya tertidur disofa. kenzo meletakkan minumannya diatas meja dan menggendong Ibunya kedalam kamar.

Ibunya sangat kecil dan kurus, sangat mudah untuk menggendongnya. Mungkin efek obat bius belum hilang sepenuhnya dan membuat Ibunya tertidur.

Kenzo membuka acak salah satu kamar dan mendapati dekorasi kamar itu tampak feminim. Ia lega ternyata ia tidak salah kamar. Kenzo meletakkan ibunya diatas kasur dan menyelimutinya. Menyalakan pendingin agar Mommy tidak kepanasan.

Kamar Mommy tidak jauh beda dengan kamar yang ada di Mansion Adhitama. Kenzo keluar dan menutup pintunya. Disebelah kamar Ibunya adalah kamarnya. Ia tidak masalah dengan dekorasinya, yang terpenting bersih dan nyaman.

Kenzo pergi ke kamar mandi untuk mandi. Saat ia keluar dari kamar mandi ia mendengar suara bel berbunyi. Ia mengintip dari lubang pintu. Seorang supir dari Adhitama berdiri didepan sana.

Kenzo membukakan pintu. Dan supir itu tersenyum sopan kepadanya.

"Tuan muda! Tuan Noah menyuruh saya untuk mengirim sepedanya. Sepedanya sudah ada ditempar parkir lantai bawah."

"Okey, terima kasih!".

Kenzo menutup pintu lagi setelah supir pergi.

Tidak lama Kenzo pergi ke lantai bawah dan menemukan sepedanya. Ia mendorong sepedanya menjauh dari gedung apartemen.

Disebuah gang yang gelap, terdengar suara rintihan beberapa orang yang menahan kesakitannya.

"Ampun! Aku tidak tahu jika gadis itu adalah Ibumu."

"Kasihanilah hidup kami, bocah! Anak dan istriku masih menungguku dirumah." Rintih seorang pria besar dengan wajah yang sudah tidak berbentuk lagi. Pria itu memeluk kaki seseorang sambil menahan sakit tangannya yang sudah retak.

"Cihhh!"
Kenzo meludah jijik kearah mereka dan melemparkan satu orang lagi yang sedang sujud didepannya.

Pria itu terlempar dan menghantam tembok lalu pingsan.

Mata Kenzo sedingin es, menatap wajah satu persatu pria-pria besar yang sekarat ditanah. Lalu Kenzo berhenti pada sosok yang sedang meringkuk menyembunyikan tubuhnya dari mata sang elang.

Kenzo berjalan santai menghampiri pria itu lalu menariknya keluar.

"Kau menyakiti kaki Mommyku, aku akan membuat kau membayarnya!"

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang