46

3.1K 316 6
                                    

Nathan dan Meysa sudah tinggal selama lima hari disana. Mereka hidup sangat nyaman, tanpa takut akan kelaparan dan sebagainya.

Sampai saat mereka masuk kedalam hutan dan tanpa sengaja menemukan seekor harimau putih hidup berdampingan dengan seekor singa jantan yang sangat besar.

Diatas pohon Nathan sedang bersandar sambil memejamkan matanya, tampak ia sedang tidur siang sambil menjaga Meysa yang juga duduk tidak jauh darinya.

Meysa sangat penasaran dengan kedua hewan yang berbeda jenis itu, lalu Nathan membawa Meysa untuk naik keatas pohon dan mengamati hewan buas itu dari kejauhan.

Meysa dapat melihat, harimau dan singa itu sedang berbaring bermalas-malasan didepan gua mereka. Ada seekor bayi yang sedikit mirip dengan singa tapi memiliki loreng putih seperti harimau. Meysa pikir mungkin itu anak dari kedua hewan itu. Bayi hewan lucu itu berlarian kesana kemari mengejar ekor Singa yang terus bergerak-gerak. 

"Mereka keluarga yang sangat menggemaskan!" 

Nathan melirik kearah Meysa dengan malas. Ia sangat menyesal mengajak Meysa kesini, karena pada akhirnya ia yang diabaikan. Nathan mencoba menenangkan diri dan melanjutkan tidur siangnya, sampai etika ia mendengar jeritan Meysa.

"Ada apa, Memey?" 

Nathan melihat wajah ketakutan dari Meysa. Lalu ia mengikuti jatuhnya tatapan Meysa saat ini. 

Didepannya ia melihat beberapa tombak yang terbang kearah keluarga hewan itu. Singa dan harimau berhasil menghindar. Harimau mencoba melindungi anaknya sedangkan sang singa pergi berlari kedepan untuk menyerang orang-orang.

Terdengar suara auman Singa yang mengerikan dari sana. Harimau sangat waspada saat ini, ketika melihat pasangannya dalam bahaya ia juga ikut maju untuk menyerang orang-orang.

Hanya tinggal anak bayi yang malang disana. Anak harimau itu bersembunyi dibalik semak-semak dengan semua indra yang waspada. Ada empat orang yang memanfaatkan situasi saat ini untuk menangkap bayi hewan itu.

"Kak Athan, ayo selamatkan hewan itu!"

Meysa sangat takut, dengan adegan didepannya.

"Kau tunggu aku disini!" Nathan segera bergegas pergi.

"Baik." 

"Berjanjilah, jangan pergi kemana-mana sebelum aku kembali menjemputmu!"

"Baik." Meysa mengangguk setuju.

Lalu Nathan melompat dari atas pohon dan langsung menghilang.

Nathan melihat singa dan harimau itu sudah sekarat dengan beberapa tombak menembus tubuh mereka. Hewan yang sangat malang, ketika mendengar kedua hewan itu mengeluarkan rintihan yang memilukan sambil menatap anak mereka yang sedang dikepung, orang-orang dengan kejinya mencoba menyeret tubuh mereka untuk dibawa pulang. Airmata kedua hewan itu keluar dengan menahan rasa sakit menatap Nathan. Seolah-olah kedua hewan itu mengatakan kepadanya untuk menolong anak mereka. Tapi Nathan hanya menatap kedua hewan itu dengan dingin.

Nathan melirik kearah anak Harimau yang kini sudah dikepung oleh empat orang dewasa. Anak harimau itu berhasil menggigit mereka tapi kekuatan anak harimau itu jauh lebih kecil tinimbang dengan empat laki-laki dewasa dengan tubuh yang besar.

Nathan dapat mendengar suara tawa dari mereka, saat mereka dengan puas menendang anak hewan yang malang itu sampai terbentur batu besar. Tapi, tampaknya anak harimau itu sangat keras kepala, terlihat sekali saat orang-orang akan menyentuhnya, ia masih bisa melawannya dengan gigitan atau cakarnya. Itu membuat orang-orang disana semakin marah.

Saat seseorang sudah kehabisan kesabarannya karena telah berulang kali terluka karena hewan kecil itu. Orang itu mengeluarkan sebuah panah dan siap untuk menembaknya. Beruntung seseorang menghentikannya.

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang