Setiap berakhirnya ujian semester sekolah, Nusantara Academy akan mengadakan perlombaan antar kelas untuk mempererat ikatan para siswa-siswanya. Osis juga dituntut untuk membuat acara itu semeriah mungkin agar para siswa yang masih tegang dengan soal-soal ujian menjadi lebih santai.
Ini adalah pertamakalinya Tania mengajar di Nusantara Academy dan melihat antusias para siswa untuk mengikuti kompetisi. Di lapangan olahraga sudah banyak siswa yang berkumpul dan mereka memberikan kontribusi mereka untuk kesuksesan acara itu.Tania memegang kameranya dan merekam semua orang disana, banyak sekali ekpresi siswa yang membuat Tania sangat tertarik. Para siswa tidak banyak memilliki keluhan saat mereka harus kepanasan maupun berkeringat, karena bau sinar matahari memberikan mereka juga kebahagiaan yang menular pada semua orang yang ada disana.
Tania sangat senang merekam semua ini, jadi ia tidak sabar untuk menunjukkan kepada semua orang. Dan disinilah dia sekarang. Dibangsal milik salah satu muridnya yang sedang sakit, ia memamerkan rekaman video yang ia dapatkan.
Dengan Amelia yang masih duduk diranjang rumah sakit sambil memegang laptop diatas pangkuannya, semua orang mengelilinginya untuk melihat gambar yang sedang diputar.
"Itu kelasmu, Devano!"
Amelia menunjuk gambar sekelompok anak laki-laki yang sedang berkumpul di lapangan basket. Sepertinya mereka sedang bersiap untuk bermain.
Terlihat kelompok kelas Devano tampak cemas mencari-cari seseorang, ketika kelompok lawan yang sudah bersiap dengan timnya dalam pertempuran diantara mereka.
"Dimana kapten kita?"
Salah satu anak laki-laki didalam kelompok tim kelas milik Devano berteriak dengan gugup. Waktu dimulainya pertandingan akan dimulai, tapi kapten mereka tidak terlihat sedikitpun batang hidungnya diantara mereka.
"Dia ada disana."
Sepertinya salah satu diantara mereka mereka melihat seseorang yang mereka cari. Semua orang melihat kearah tertentu dan tentu saja kamerapun tidak mau ketinggalan untuk melihatnya.
Didepan layar laptop, orang-orang yang berada didalam salah satu bangsal rumah sakit melihat seorang anak laki-laki tampan yang sedang berdiri didepan siswi perempuan yang sedang duduk diantara penonton.
Terlihat sangat jelas, jika keduanya sedang berbicara dengan santai. Seolah diingatkan sesuatu, anak laki-laki itu segera membisikkan sesuatu ditelinga gadis itu, lalu segera pergi dengan cepat tanpa menunggu gadis itu untuk menanggapi apa yang baru saja ia bisikkan.
"Apakah Melvin akan menjadi kapten didalam tim basket kelasmu?"
"Enn. Melvin tidak buruk dalam permainan bola basket."
Devano menanggapi pertanyaan Amelia dengan santai.
"Kau tidak salah, Devano. Tunggu sampai kau melihat aksi Melvin yang memukau."
Tania membenarkan kalimat Devano. Setelah Tania mengatakan itu, terdengar suara peluit dari dalam audio laptop.
Orang-orang didepan layar leptop bahkan yang saat itu berada didalam lapangan juga melihat pertandingan itu, benar-benar sangat terpesona.
Melvin yang sebagai kapten tidak membuat kesal semua orang pada akhirnya karena telah membuat orang menunggunya beberapa waktu lalu.
Melvin membawa bola itu dengan sangat terampil dan lihai. Melvin menguasai bola basket seperti bola itu miliknya. Melemparkannya dengan santai tapi tepat masuk kedalam ring dengan mudah. Lemparan bola Melvin sangat cantik saat memasuki ring bersamaan dengan lompatan tubuhnya yang membuat semua mata dari kaum hawa kagum, menjerit memekakkan telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Nona Muda
RomanceMeysa Rosalina Adhitama mencintai Nathan Brian laki-laki tampan sahabat kakaknya. sayangnya cinta Meysa bertepuk sebelah tangan. Nathan sangat membenci Meysa. Meysa pergi membawa luka sakit hati dan ingin melupakan Nathan. 16 tahun kemudian ia kemba...