Devano William, siswa tampan di sekolah Nusantara Academy. Dia sosok yang ramah dan tidak sombong. Seperti keluarga Brian, keluarga William juga termasuk keluarga dari kelas atas sejajar dengan Brian. Sesepuh dari kedua keluarga terpandang itu sebenarnya diam-diam mempunyai rencana untuk menjodohkan tuan muda dan nona muda mereka. Mereka berfikir karena Devano dan Amelia adalah teman masa kecil karena mereka sudah satu sekolah sejak TK di Nusantara Academy. Tapi dipihak Devano maupun Amelia mereka menganggap diri mereka masing-masing hanyalah teman, tidak ada perasaan spesial.
Saat ia berumur 8 tahun, keluarganya berencana liburan di kota A. Ia sangat senang karena bisa berliburan di daerah pedesaan. Saat itu ia bersama keluarga sedang bermain-main disungai. Keluarganya menggelar karpet untuk acara piknik, saat mereka sibuk, diam-diam Devano menyelinap pergi. Saat itulah ia bertemu dengan Kenzo.
Kenzo sedang duduk diatas batu besar sambil memegang pancing. Sosoknya terlihat menyendiri tapi gerakannya sangat gesit saat memancing. Devano penasan dan ingin mendekat, tapi karena tidak berhati-hati ia kepleset. Saat itu tubuhnya sangat kecil dan masih lemah, belum bisa berenang diarus yang kuat dan di sungai yang dangkal. Ia menggapai-gapai sesuatu tapi tidak ada hasil, ia sangat takut karena arus membawanya tenggelam. Saat ia merasa putus asa, tiba-tiba sebuah tangan kecil menyeret tubuhnya ke tepian. Ia batuk-batuk saat ia sudah merasa benar-benar selamat. Seluruh tubuhnya basah dan langit semakin gelap, sepertinya akan datang hujan besar.
"Apa kamu baik-baik saja?"
Ia mendengarnya berbicara. Tapi ia masih terguncang dan tidak menjawabnya. Ia mulai mengatur nafasnya untuk menenangkan dirinya sendiri.
Gerimis besar mulai berjatuhan. Dua anak kecil sedang duduk, yang satu sibuk dengan memijat bagian pundak temannya untuk menenangkan bocah yang ketakutan.
"Sepertinya akan datang badai, dimana rumahmu?"
"Di Vila A."
"Aku tau Vila itu, tapi agak jauh dari sini. Ayo!"
Bocah itu berdiri dan yang lainnya mengikuti.
"Kemana?"
"Kerumaku, rumahku dekat sini?"
"Baiklah."
Kenzo membawa sebuah ember ditangannya dan Devano ingin membantu dengan membawa pancingnya.
"Apa kau yang menangkap semua ini?" Devano melirik beberapa ikan besar didalam ember. Tapi Kenzo tidak menjawab, bocah itu sibuk mengambil daun pisang untuk diberikan kepadanya.
"Aku sudah terlanjur basah. Tidak apa kalau hujan-hujanan."
Kenzo melirik Devano dengan tidak senang.
"Bawalah! Jika kamu sakit pasti akan merepotkan."
Devano terpaksa menerima daun pisang dari tangan Kenzo untuk digunakan payung pada dirinya.
Rumah Kenzo sangat minimalis. Rumahnya dekat dengan jalan raya dan keluarga Kenzo memiliki toko kecil didepan rumah untuk berjualan buah-buahan segar. Kenzo membawa Devano dengan melalui pintu belakang. Ia memberikannya handuk untuk mandi. Devano melihat handuk ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Nona Muda
RomanceMeysa Rosalina Adhitama mencintai Nathan Brian laki-laki tampan sahabat kakaknya. sayangnya cinta Meysa bertepuk sebelah tangan. Nathan sangat membenci Meysa. Meysa pergi membawa luka sakit hati dan ingin melupakan Nathan. 16 tahun kemudian ia kemba...