7

7.5K 945 35
                                    

"Kenzo, mandi dan berpakaian!" 

Suara Meysa kecil dan tidak keras, tapi bisa didengar.

Sampai di apartemen kecil yang putranya sewa, Meysa duduk di sofa sambil makan bakpia yang ia beli dengan putranya dijalan.


Tanpa berkata apa-apa Kenzo pergi untuk membersihkan diri. Tidak memakan waktu yang lama, Kenzo keluar dengan memakai hodie lengan pendek dan celana selutut. Di musim panas sangat tidak nyaman memakai baju berlengan panjang. Kenzo melihat diatas meja ada kotak bungkus bakpia yang hanya tinggal sisa beberapa buah saja.

Apa ibunya kelaparan?

Ia mengambil sisanya dan memakannya, ada juga sisa jus jeruk didalam gelas. Ia meneguknya sampai habis. 

"Kau sudah siap?"

Saat itu ia melihat ibunya keluar dan sudah berganti pakaian. Ia terkadang heran dengan ibunya. Ibunya sudah berusia 30 tahunan lebih dan dia masih tampak seperti gadis 20 tahunan. Semakin ibunya bertambah usia, ibunya akan semakin cantik. Ibunya tidak pernah memakai riasan. Kulitnya putih alami dan matanya yang berwarna coklat madu seperti boneka-boneka jepang yang cantik ditambah bibir leci yang alami.

"Kita mau kemana?"

"Tentu saja jalan-jalan. Apa kamu sudah berkeliling kota Z."

Tentu saja belum. Bagaimana ia bisa jalan-jalan. Ia sibuk belajar dan sibuk mencari uang. Bagaimanapun juga hidup di Kota ini sangatlah mahal.

"Aku akan membawamu pergi." 

Meysa tau putranya pasti hanya diam saja dirumah.

"Baik." 

Kenzo berjalan di samping ibunya dan mengikutinya.

Disore hari mall sangatlah ramai. Meysa membawa Kenzo pergi disalah satu restoran favoritnya dulu. Ia sangat merindukan masakan laut di restoran ini.

"Mom! Apa kamu tidak salah memasuki tempat?" 

Kenzo tampak ragu setelah ia duduk. Ia melihat sekeliling dan tampak restauran ini sangatlah mahal.

"Tidak." Meysa menjawab dengan mantap.

"Sebaiknya kita cari restauran yang lain saja, atau makan di KFC."

Kenzo takut ibunya hanya ingin datang karena restauran ini bagus. Ia takut ibunya tidak tahu kalau restauran ini sangatlah mahal.

"Tidak. Aku ingin disini." Meysa menolak secara langsung.

"Tapi..."

Sebelum ia protes lebih banyak, sebuah kue mini datang dihantar oleh pelayan. Kue itu tepat didepannya ada buah strowberry diatasnya. Kue ini terlihat sangat imut dengan ada anak kucing diatasnya.

Alis Kenzo berkedut melihatnya. Ia menatap ibunya yang kini sedang menatap balik kearahnya. Mata madunya bersinar penuh harapan agar ia memuji kuenya.

"Mommy memilihnya khusus untukmu. Lihat anak kucing itu! Bukankah itu sangat lucu. Saat aku melihatnya aku pikir itu sangat cocok denganmu."

"Apa aku seperti anak kucing?" 

Kenzo tampak tidak bahagia.

"Apa kamu tidak melihat aku! Bukankah aku imut seperti kucing."

Meysa menggerak-gerakkan tangannya seperti kucing dan Kenzo melihatnya.

"Kau benar." Kenzo berkata sambil mengangguk.

"Sangat baik jika kita memelihara seekor kucing."

"Apa kamu berencana menambah momongan?"

Meysa mengangguk berharap putranya setuju.

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang