64

3.5K 302 32
                                    

Mungkin karena sudah merasa lelah Nathan memperingatkan Meysa, tapi Meysa tidak menghiraukannya ia semakin semangat untuk memukul Nathan. Mungkin karena kesal, marah atau karena ia tidak puas, Meysa melampiaskan semuanya hari ini. Jika ia bisa, Meysa ingin membunuh Nathan saat ini.

"Memey, berhenti sekarang!"

Nathan menangkap tangan mungil didepannya dan sedikit menariknya. Tubuh Nathan dengan cepat berguling dan menindih tubuh gadis itu.

"Apa kau ingin menghancurkan wajahku?"

Melihat tubuh Nathan yang menindihnya membuat Meysa dapat melihat dengan jelas wajah Nathan yang memar.

Kebanyakan pukulan dari Meysa hanya mendarat pada tubuh Nathan dan hanya sedikit mengenai wajah Nathan. 

Tapi Meysa dapat melihat sudut bibir Nathan yang mengeluarkan darah dan sedikit memar pada pelipis dan pipi Nathan.

Tanpa sadar Meysa menelan air liurnya kembali. Saat ini wajah dingin didepannya dapat membekukan seluruh darah didalam tubuhnya. Meysa menggigit bibir bawahnya menunggu hukuman apa yang akan ia nanti atau setidaknya kata-kata kejam dari laki-laki itu.

Tapi sekian lama Meysa menunggu, tidak ada gerakkan dari tubuh didepannya. Malah Meysa malihat Nathan menarik tubuhnya kembali dan mencoba berdiri.

Kancing kemeja Nathan terlihat terbuka dan Meysa juga dapat melihat otot perut dan dada laki-laki itu yang terbentuk sempurna. Walaupun tubuh Nathan semakin kurus tapi itu tidak menyembunyikan kebenaran bahwa Nathan memiliki otot-otot yang indah pada tubuhnya.

Terlihat Nathan ingin memperbaiki kemejanya yang berantakan tapi saat ia melihat kancing-kancing itu hilang ia melirik kearah Meysa dengan tatapan mengejek.

"Apa kau benar-benar ingin melakukannya didepan putramu?"

Wajah Meysa benar-benar memerah saat ini, apalagi Nathan menggodanya dengan memperlihatkan kancing-kancing kemejanya yang benar-benar menghilang.

"Mommy, sebenarnya apa yang telah terjadi?"

Kenzo sebenarnya sangat bingung saat ini. Karena interaksi kedua orangtuanya sangat mencurigakan dan Kenzo yakin pasti ada sesuatu yang disembunyikan oleh kedua orangtuanya darinya.

Melihat Kenzo yang maju untuk bertanya membuat wajah Meysa semakin memerah dan ia langsung memberikan tatapan tajam kearah Nathan yang berdiri tenang disana.

"Mommy, apakah ada sesuatu yang anda sembunyikan dariku?"

Melihat wajah terluka dari putranya membuat Meysa merasa bersalah.

"Tidak ada." Meysa tanpa sadar menjawab dengan cepat.

"Tapi mengapa wajah Mommy memerah?"

Meysa menyentuh wajahnya yang masih terasa sedikit panas. Dan ia menggelengkan kepalanya.

"Mommy, baik-baik saja." 

Mendengar jawaban ibunya yang sedikit gugup, membuat Kenzo tentu saja tidak percaya.

Tapi Kenzo tidak berani untuk bertanya lebih banyak lagi, ia balik menatap Nathan dengan penuh kecurigaan.

"Apa kau bertanya kepadaku?"

Ditatap oleh putranya dengan tajam tidak membuat Nathan merasa takut. Dengan tangan yang dimasukkan kedalam kantong celananya, Nathan berdiri disana dengan tenang.

Kenzo tidak menjawab pertanyaan dari Nathan tapi sebenarnya ia menunggu jawaban dari pihak lain.

Disisi lain Meysa sangat gugup saat ini. Ia tahu Nathan sangatlah nekat. Dan Meysa yakin Nathan akan mengatakan yang sebenarnya.

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang