44

3.3K 325 3
                                    

Ada seringaian menakutkan dari bibir Nathan, membuat Meysa merasa takut saat ini. Dan tiba-tiba saja Meysa merasakan Nathan manciumnya, mengambil semua nafasnya. Ciuman itu sangat kasar dan medominasi.

Meysa merasa pusing karena ciuman Nathan, saat Meysa merasa hampir kehabisan nafas, Nathan mengakhiri ciumannya. Tapi, Nathan tidak melepaskan Meysa. Ia pindah mencium leher wanita itu, menghirup aroma dari tubuh Meysa yang membuatnya kehilangan kendalinya.

"Hey! Dimana kau letakkan tanganmu?" 

Suara teriakan Meysa menyadarkan Nathan. Lalu terdengar suara kekehan Nathan yang membuat bulu kuduk Meysa merinding. Nathan tidak mencoba menahan Meysa lagi saat wanita itu melompat dari pangkuannya.

"Kau..." 

Meysa dengan marah menatap Nathan, dengan telunjuk jari yang diarahkan didepan wajah Nathan, sambil menjaga jarak dari Nathan. Ia ingin memuntahkan semua umpatan yang sudah ada di ujung lidahnya.

"Apa kau ingin menyebutku seorang mesum lagi atau seorang bajingan lagi? Apa kau ingin aku ajari bagaimana menjadi orang seperti itu?"

Dengan sikap tenang Nathan menatap gadis yang hampir meledak didepannya.

Pada akhirnya Meysa menelan kembali kata-katanya. 

"Kau binatang buas! Kau bahkan menggigitku." Meysa menyentuh lehernya yang sakit.

"Kau tidak termaafkan!" 

Lalu Meysa pergi masuk kedalam gubug, dan membanting pintu gubug dengan keras.

Nathan tidak mengejarnya bahkan ia tidak merasa menyesali perbuatan yang telah ia lakukan. Dengan santainya ia masih melanjutkan pekerjaannya.

Didalam gubug, Meysa sibuk mondar mandir untuk menenangkan suasana hatinya.

"Bajingan itu! Beraninya dia!" Meysa sangat geram. 

Tapi, ia diam-diam melirik keluar gubug. Takut-takut jika Nathan mendengarnya, ia akan dimakan hidup-hidup olehnya.

Walaupun mereka pernah melakukan hubungan intim sebelumnya, itu karena mereka berdua sama-sama terkena efek obat cinta. Jadi, ini adalah ciuman pertamanya yang penuh gairah dengan Nathan.

Apa penuh gairah?

Apa yang sedang ia pikirkan?

Mengingat itu semua membuat wajah Meysa kembali terbakar.

"Sialan! Berapa umurku? Aku sudah berusia 30 tahunan dan ini pertama kalinya aku dicium. Aku merasa sedih pada diriku sendiri."

Meysa jatuh diatas dipan kayu, ia terus berguling-guling merasa sangat frustasi.

Mungkin karena terlalu lama ia menjadi gila, Meysa merasa mengantuk dan ia tertidur. Entah berapa lama Meysa tertidur, saat ia bangun ia melihat sepasang sandal jerami yang sangat pas dikakinya. Ada pita diatasnya yang juga dibuat dari anyaman jerami dan itu membuat sandal itu terlihat sangat cantik.

"Aku tidak yakin, jika kak Athan yang membuatnya. Tapi aku sangat menyukainya." 

Dengan semangatnya Meysa langsung memakai sandal itu.

Karena mereka berdua hanyut didalam sungai, otomatis sepatu mereka juga ikut hilang terbawa arus. Hati Meysa merasa hangat dan manis saat ini.

Meysa pergi keluar untuk mencari seseorang yang ingin ia temui.

"Kak Athan." Meysa mencoba berteriak.

"Aku ada disini." 

Terdengar suara Nathan dibelakang gubug. Lalu Meysa pergi kesana.

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang