77

1.3K 120 1
                                    

Di sebuah ruangan yang gelap bahkan penuh bau besi berkarat, Reika terbangun dengan tangan dan kaki yang diikat. Tempat ini sangat menakutkan dengan laki-laki kekar yang menjaganya.

Reika mendengar langkah kaki yang menggema, Reika tidak tahu siang dan malam di ruangan ini, karena penerangan satu-satnya hanyalah lampu redup.

"Bawakan wanita itu kedepanku!"

Mendemgarkan sebuah perintah, seorang penjaga membuka kurungan Reika dan menyeretnya dengan kejam. Penjaga itu tidak perduli lutut bahkan siku Reika yang lecet, tidak perduli dengan teriakan dan tangisan Reika, mereka menutup telinga mereka dan memperlakukan Reika dengan sangat kejam.

Disuruh berlutut didepan seorang laki-laki yang sedang duduk diatas kursi. Air mata dan tubuh Reika yang bergetar tidak pernah berhenti.

Reika sangat ketakutan saat sebuah benda dingin menyentuh dagunya.

Bukankah ini sebuah pedang?

Dengan benda tajam dan panjang itu, Reika dipaksa untuk mendongak dan melihat siapa orang yang ada didepannya?

Laki-laki tampan dengan kulit sedikit gelap, rambut ikal yang tertata rapi. Laki-laki itu memakai baju dengan kancing atas terbuka memperlihatkan otot dada yang begitu indah.

"Apa kau istri dari orang itu? Tidak buruk jika aku membunuhmu."

"Kau tahu. Jika kau membunuhku Nathan tidak akan membiarkanmu pergi!"

Entah keberanian dari mana, Reika mampu berteriak seperti itu dengan dihadapi pedang tajam didepan lehernya.

"Oh benarkah. Mari kita lihat berapa hari Raja Neraka itu sampai kesini. Jika dalam 24 jam aku tidak melihatnya, aku akan membunuhmu! Bawa dia pergi!"

Lalu Reika kembali diseret kedalam selnya. Sel yang sangat sempit bahkan seperti kandang anjing baginya. Reika menunggu Nathan dengan penuh harapan dan kecemasan. Dalam 24 jam Nathan harus menyelamatkannya. Reika mempunyai harapan besar dengan Nathan, karena jika dilihat dari hubungan ia dan Nathan beberapa hari terakhir ini, Nathan memperlakuksnnya sangat baik kepadanya.

24 jam sudah berlalu, tapi tidak ada tanda-tanda Nathan akan muncul. Saat itu, Reika mulai takut dengan keselamatan hidupnya. Mungkinkah ia akan mati ditempat ini yang bahkan orang lain tidak tahu dengan kematiannya.

Disaat Reika sedang ketakutan, tiba-tiba pintu kurungannya dibuka. Dua penjaga dengan tubuh besar yang menakutkan menyeretnya dan membawanya kesebuah ruangan yang lebih baik dari pada tempat kurungannya.

Ruangan itu cukup besar dan terang dengan sebuah kamar tidur ukuran besar. Dua penjaga itu, melepaskan tali ikatannya dan melemparkan kedalam ruangan itu.

Reika tidak tahu mengapa, ia dibawa masuk kedalam sebuah kamar. Tapi Reika yakin, setelah ini, tidak akan ada hal yang baik yang akan datang. Tangannya dan kakinya sangat sakit dengan tali yang diikat seharian. Saat akhirnya tali itu terlepas dari tangan dan kakinya, tentu saja akan ada bekas merah yang sangat menyakitkan.

Kulit putih yang selama ini ia rawat kini menjadi jelek, dan itu membuat Reika semakin sedih. Bahkan ia melihat beberapa luka lecet karena goresan dibeberapa pada tubuhnya.

Beberapa wanita cantik dengan pakaian pelayan berenda, cukup terlihat seksi dan menggoda, tiba-tiba masuk kedalam ruangannya.

"Kami akan membantu anda membersihkan diri. Jika anda menolak, Bos kami menyuruh kami untuk langsung membunuh anda."

Salah satu wanita itu mengeluarkan sebuah belati tajam dari dalam dadanya. Sebagian besar baju wanita itu tidak dikancing dengan benar, dan memperlihatkan belahan yang terbuka. Dengan sebuah pisau yang keluar dari dalam belahan itu dan memamerkan didepan Reika, wanita itu menjilatinya dengan penuh gairah. Yang membuat rambut Reika langsung berdiri tegak. Reika merinding melihatnya bahkan Reika hampir gila ditempat yang bahkan ia tidak tahu dimana, dengan orang-orang bertubuh besar yang menyeramkan, bahkan jika ada wanita, wanita-wanita itu sangat cantik tapi jangan meremehkan kecantikkannya, karena semua wanita itu adalah spikopat.

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang