53

2.9K 260 12
                                    

Didalam taman itu ada berbagai macam tanaman yang bernilai jutaan. Dengan bantuan lampu penerangan taman, taman itu terlihat indah walaupun dimalam hari. Tapi akan lebih cantik lagi pada siang hari. Karena bunga-bunga yang cantik akan lebih terlihat bersinar saat di siang hari.

Ada satu tanaman yang terlihat dilindungi oleh pagar besi. Tanaman itu terlihat berumur puluhan tahun, tapi memiliki bunga yang sangat cantik. Sangat terlihat sekali jika tanaman itu dijaga baik oleh keluarga Brian.

"Bukankah tanaman ini juga sejenis mawar? Mengapa yang ini harus dikasih pagar?" 

Kenzo sangat penasaran dengan tanaman didepannya. Tanaman itu memliki kelopak mawar yang sangat besar berwarna merah gelap seperti darah, tapi tidak menyembunyikan keindahan asli dari bunga itu, walaupun dimalam hari.

"Bunga mawar ini, di tanam sendiri oleh istri kakek Dion. Kalian berdua pasti sudah tahu bukan, jika kakek Dion menghabiskan sisa hidupnya untuk mencari istrinya?"

"Ya." Kenzo dan Amelia menjawab secara bersamaan.

Dan karena ini, Neon menyuruhnya untuk tidak tinggal didalam rumah besar ini. Neon berharap saudara kembarnya yang tidak pernah kembali itu, akan kembali ke rumah lagi. Neon ingin, Dion tahu jika istrinya yang selama ini dicarinya, meninggalkan sebuah kenang-kenangan yang indah di taman rumah Brian. Tapi sampai Neon menutup mata, Dion tidak pernah kembali walau hanya sebentar saja.

Setelah bunga mawar itu tumbuh dengan baik, rumah besar ini seakan-akan sudah ditandai oleh Gaia, dan nyonya Brian secara tidak langsung merasa, jika ia tidak mempunyai hak untuk tinggal di rumah ini. Nyonya Brian merasa tidak nyaman saja untuk tetap tinggal di rumah besar ini. Tapi, tidak ada salahnya tinggal di vila yang jauh dari hiruk pikuk kota. Udara di vila sangat nyaman dan segar. Nyonya Brian sangat menikmati hidupnya didalam vilanya.

"Jangan menyentuhnya!" 

Teriakan Amelia sudah terlambat. Karena Kenzo sudah mengambil sebatang bunga mawar yang sedang mekar dengan indah.

"Apa kau baik-baik saja?"

Terlihat Amelia yang langsung mendekat kearah Kenzo, seakan-akan Amelia takut jika Kenzo terluka.

"Aku baik-baik saja. Bukankah itu hanya terkena duri?"

Kenzo tidak nyaman saat Amelia menyentuh telapak tangannya. Ia ingin menarik tangannya tapi gadis itu memaksa untuk melihatnya. Setelah memastikan tangannya tidak ada luka, alis tegang gadis itu mulai mengendur.

"Kenzo, jangan marah dengan Amel. Amel hanya khawatir dengan kamu."

"Aku tahu, Nek."

"Sebelum ini, sudah ada beberapa pekerja yang tewas karena ingin memetik bunga ini." Nyonya mencoba menjelaskan.

"Aku baru tahu, jika bunga mawar ada yang memiliki racun." Kenzo berkata dengan santai.

"Tapi itu nyata disini." 

Nyonya Brian tidak tersinggung dengan kata-kata Kenzo.

"Aku merasa bunga mawar ini memiliki kekuatan."Bisik Amelia. 

Bunga didepannya cantik tapi hanya bisa untuk dikagumi tanpa bisa untuk menyentuhnya. Seperti perasaannya kepada Kenzo.

"Sehati-hatinya kamu ingin memetik bunga mawar ini, seberapa kerasnya usahamu untuk menghindari duri mawar ini, kau pasti akan tetap terluka. Dan racun akan tetap membunuhmu. Tapi Kenzo, kau sangat hebat. Bagaimana caramu menghindari duri-duri dari mawar ini?"

Amelia tidak menutupi rasa penasarannya. Bagaimanapun juga tumbuhan mawar didepannya hanya bisa disentuh dengan alat khusus. 

"Aku hanya memetiknya dengan santai." 

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang