68

1.9K 178 1
                                    

Saat bersamaan Amelia keluar dan melihat Devano yang sedang berdiri didepan Kenzo.

"Sedang apa kalian berdua?"

Amelia berjalan mendekati mereka berdua. Amelia memakai kemeja biru dengan sedikit motif bunga kecil-kecil berwarna merah muda. Gadis itu juga memakai bawahan rok berwarna putih selutut. Amelia tampak cantik dengan rambut yang diikat kuncir kuda dengan pita cantik.

Devano tanpa sadar melihat pakaiannya sendiri. Warna baju mereka tampak seperti baju pasangan, menyadarinya Devano tampak sedikit senang.

Kenzo disana hanya bisa menatap mereka berdua dengan ekpresi jijik.

"Kita sedang mengobrol biasa." 

Devano berusaha menenangkan hatinya yang hampir meledak penuh dengan bunga-bunga.

"Kenzo, mengapa kau tidak bergabung dengan kita. Aku dan Devano berencana pergi. Jika ada banyak orang pasti akan sangat menjadi menyenangkan."

Amelia menatap Kenzo dengan mata cantiknya, disisi lain Devano memberikan tatapan memohon kepada Kenzo. Ekpresi Devano sungguh akan membuat banyak orang yang melihatnya kasihan. Tapi itu berbeda untuk Kenzo, karena ia memang kejam.

"Tidak tertarik."

Tanpa sadar Kenzo melirik baju pasangan kedua orang didepannya. Lagi-lagi itu membuatnya bergidik ngeri.

Amelia yang menyadari tatapan didepannya juga langsung melihat pakaiannya dengan Devano. Betapa malunya dia, ketika melihat dia dan Devano benar-benar memakai baju pasangan. 

Melihat wajah Amelia yang tertekan membuat bunga dihati Devano langsung layu seketika. 

"Apa kau ingin mengganti bajumu?"

Devano berusaha membuat kalimatnya terdengar sangat alami.

Amelia ingin pergi menggantinya, tapi ia terlalu malas untuk kembali kerumahnya.

Melihat tidak ada tanggapan dari lawannya, Devano lalu memutuskan untuk mengganti kemejanya saja. Ia tidak tega melihat wajah cantik disampingnya yang merasa tidak nyaman.

"Kenzo pinjamkan aku kemeja!"

"Aku tidak membawa baju."

Jawaban Kenzo sangat jelas, jika bocah itu tidak mau meminjamkan pakaiannya untuk Devano.

"Aku tidak percaya, jika keluarga Adhitama tidak membelikan mu pakaian."

"Mereka membelikannya untukku. Tapi, rumah ini sangat besar. Aku terlalu lelah untuk berjalan bolak balik."

Dengan menahan kesabarannya, Devano terus membujuk Kenzo.

"Suruh saja pelayan untuk mengambilnya!"

"Bagaimana, jika kau suruh saja supir mu untuk kembali ke rumahmu dan mengambil baju ganti untukmu?"

"Kenzo, jika kau memang tidak ingin meminjamkan bajumu itu, bilang saja! Jangan berputar-putar!"

Devano sudah hampir meledak seperti bom didepan Kenzo. Dia tidak berharap mempunyai teman yang sangat pelit seperti Kenzo.

"Mengapa kalian berdua selalu mempersulit diri sendiri. Tidak bisakah kalian pergi dengan pakaian seperti itu. Jika kalian merasa tidak nyaman lepaskan saja semua pakaian kalian. Lalu kalian pergi dengan telanjang."

"Kenzo, apa kau sudah gila!"

Devano menggertakkan giginya, menahan tangannya untuk tidak memukul wajah tampan yang menyebalkan itu.

Melihat Kenzo dan Devano hampir berkelahi, Amelia lalu datang untuk menengahi.

"Devano, sudah! Tidak apa. Memakai pakaian seperti ini juga lebih baik dari pada bertelanjang."

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang