37

3.6K 358 10
                                    

Tania yang sedang berkeliling untuk melihat-lihat dagangan para siswa sangat tertarik denga sebuah toko yang terlihat sangat ramai. Ia datang kesana hanya untuk mendapatkan antrian yang panjang.

Ia harus menunggu 20 menit dan akhirnya ia dapat melihat Anggun dan Devano.

"Bukankah ini miss Tania? Apakah anda disini untuk mencari Kenzo? Kenzo ada dibelakang. Lewat sini!"

"..." 

Tania sama sekali tidak bisa untuk menanggapi pertanyaan Devano. Karena Devano sepertinya tidak akan memberikannya kesempatan itu. Ia datang kesini untuk membeli, tapi sepertinya Devano tidak tertarik dengan tanggapannya. Bocah itu dengan santainya mendorongnya untuk masuk kedalam toko.

Ia seperti orang bodoh saat itu, sampai saat ia mendengar teriakan Devano.

"Kenzo, ada seseorang yang mencarimu." 

"..." Tania langsung melihat seorang bocah yang sangat akrab, yang kini sedang sibuk didepan perapian.

Tania sadar telah dijebak oleh Devano.

Bocah ini beraninya dia!

Tania menggertakkan gigi ketika menatap Devano yang sepertinya tidak tertarik dengan ekpresi marahnya.

Devano seperti tidak bersalah dengan santainya pergi tanpa menunggu Tania mengeluarkan keluhan. 

"Bukankah ini miss Tania guru dari Kenzo." 

Meysa tidak tahu mengapa Tania tiba-tiba datang ke dapurnya. Ia melirik kearah putranya, ia tidak bisa untuk tidak curiga kepada Kenzo.

Tapi melihat Kenzo yang tidak buru-buru pergi menghampiri Tania, membuat Meysa sedikit bingung.

"Kenzo, apa kau tidak dengar? Miss Tania mencarimu."

Lalu Meysa melihat Kenzo berdiri dengan malas dan menghampiri Tania.

"Ada masalah apa?" Kenzo sedikit dingin.

Kenzo tahu Ibunya masih mengamatinya. Kenzo hanya ingin memberikan image putra yang baik yang mencintai Ibunya dan tidak ada wanita lain yang bisa menggantikan posisi Ibunya didalam hatinya. Jadi, saat ia tahu Tania datang mencarinya, Kenzo merasa tidak nyaman.

Tania mengernyit tidak suka dengan nada Kenzo.

"Memangnya aku tidak boleh mencari mu."

"..." Kenzo.

"..." Meysa.

Tania tidak suka dengan sikap Kenzo yang tampak sombong didepannya. Itu membuatnya marah. 

Tanpa sadar ia berbicara dengan kata-kata yang akan membuat orang lain salah paham.

Tania merasa ada yang salah dengan kata-katanya yang membuat semua orang hening.

"Maksutku, aku kesini untuk melihat dagangan para siswaku. Kebetulan toko mu sangat ramai. Jadi, aku kesini untuk melihatnya."

Hanya menjelaskan beberapa kalimat itu saja, membuat Tania seperti menggunakan semua tenaganya. Ini sangat berkeringat.

"Ohh." 

Kenzo menjawab dengan santai lalu kembali duduk didepan perapian.

Tania sangat pandai mengubah suasana, jadi ia buru-buru mencari topik yang lainnya.

"Apa yang bisa saya bantu disini?"

"Tidak ada."

"Bolehkah aku membantumu?"

"Tidak."

Tania sangat kesal dengan sikap Kenzo yang tidak perduli.

"Aku tidak percaya, jika tidak ada yang bisa saya bantu disini. Toko mu sangat ramai. Pasti banyak pekerjaan yang bisa aku lakukan."

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang