73

1.5K 174 0
                                    

Melihat Ariana yang sudah berdiri didepannya, Kenzo dengan jijik melepaskan tangan Melvin dengan kasar. Melvin dan Violet terhuyung-huyung kebelakang karena kekuatan Kenzo. Tapi, mereka tidak sampai terjatuh.

Melihat teman-temannya yang hampir terjatuh, Ariana menatap Kenzo dengan tidak senang.

"Sepertinya kakimu tidak ada masalah?"

"Terimakasih untuk perhatian, tuan muda. Kaki saya memang sudah sembuh."

Ariana berbicara dengan bahasa formal dan sangat sopan. Bagaimanapun juga Kenzo adalah cucu dari dua keluarga yang sangat kuat di Negara ini. Tapi entah mengapa semua orang disana merasakan atmosfer yang sangat berbeda. Suhu disana berubah menjadi dingin, padahal matahari sedang bersinar dengan teriknya.

"Ini untukmu!"

Kenzo menyerahkan sebuah kotak makan yang sejak awal ia bawa.

Terdengar teriakan para gadis yang terkejut saat melihat Kenzo memberikan kotak makan kepada Ariana. Bahkan Devano mencubit tangannya, ia takut jika ia sedang bermimpi.

"Aku pikir kau akan makan bekal makananmu di kantin?"

Sejak keluar dari kelas Devano melihat Kenzo yang membawa kotak makannya. Devano pikir Kenzo ingin memakannya didalam kantin. Oleh karena itu, Devano memutuskan untuk menemani Kenzo. Tapi, tanpa diduga Kenzo malah berbelok kearah papan pengumuman. Saat itu, Devano hanya berfikir mungkin Kenzo penasaran dengan nilainya dan akan pergi ke kantin setelah melihat nilainya.

"Apa aku pernah mengatakan hal itu?"

Deavano memeriksa kepala Kenzo, ia takut kepala Kenzo terbentur dan membuat tingkahnya saat ini aneh. Ini pertama kalinya didalam hidupanya , melihat Kenzo memberikan makanan kepada seorang gadis. Orang ini benar-benar membuatnya khawatir.

Ariana menatap kotak makan didepannya dengan tatapan rumit. Wajah Kenzo sangat tenang membuat gadis itu tidak bisa membaca apa yang sedang Kenzo fikirkan. Tapi satu hal yang terlintas di kepala gadis itu. Ariana yakin jika kotak makan itu pasti dari Ibunya Kenzo. Mengingat rasa masakan Meysa, Ariana benar-benar tidak bisa melupakan betapa luar biasanya makanan itu.

"Apa yang kau tunggu! Cepat ambil kotak makan itu! Aku bahkan sudah mencium aroma khas masakan dari tangan Ibunya."

Bahkan suara Violet terus mendesaknya dengan tidak sabar. Siapa yang akan menolak makanan lezat yang bahkan membuatnya candu. Tampaknya Violet sudah melupakan kekesalannya kepada Kenzo beberapa waktu yang lalu,

Melvin yang melihat teman-temannya akan mengkhianatinya tampak kesal. Tapi ia tidak berani banyak bertindak. Karena tangannya masih sakit karena genggaman Kenzo.

Hanya sekotak makanan dan itu mampu membuat teman-temannya berpaling. Melvin hanya bisa mengasihani dirinya sendiri saat ini.

Terlihat Ariana mengulurkan tangannya untuk mengambil kotak makan di tangan Kenzo.

"Terima..."

Bahkan kata-kata ucapan tulus dari Ariana belum selesai, ketika tiba-tiba kotak makan yang telah ia sentuh itu terjatuh dibawah kakinya.

Isi kotak makan itu berhamburan diatas lantai bersamaan dengan aroma lezat yang menyebar keluar memasuki lubang hidung setiap orang yang ada disana. Bahkan aroma lezat yang keluar dari makanan hancur itu, membuat orang-orang tanpa sadar menelan lidahnya. Aroma itu tentu saja menggoda mereka semua.

"Apakah itu sup tulang sum-sum?"

"Kau benar. Aromanya sangat harum, membuatku sangat lapar."

"Hanya dengan mencium saja, aku bisa yakin, jika sup itu pasti sangat enak. Tapi sangat disayangkan, makanan itu terbuang percuma."

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang