86

1.6K 107 16
                                    

Kenzo yang mengikuti Dewa Aries dibelakang merasakan goncangan kapal yang sangat keras.

"Saatnya kita pergi!"

Mendengar orang didepannya, Kenzo melihat Dewa Aries mempercepat langkahnya dan berdiri dipinggir geladak kapal. Semburat sinar mentari bersinar diufuk timur, terlihat cantik saat Kenzo melihat Dewa Aries tiba-tiba melompat ke lautan dan mendarat dengan sangat baik diatas sky boat yang berwarna hitam, sama angkuhnya seperti orang yang sedang duduk diatasnya.

"Apa yang kau tunggu? Ayo lompat!"

Dengan satu lompatan, Kenzo berhasil duduk dibelakang orang itu. 

"Aku memiliki tubuh yang lemah, dan beladiriku sangat buruk. Apa kau masih memegang senjata yang aku berikan padamu?"

"Enn." 

Dewa Aries memang memiliki tubuh yang kurus, dan terlihat sangat jelas ketika Kenzo duduk dibelakangnya. Walaupun begitu, Dewa Aries dapat menyembunyikan dibalik pakaian serba hitamnya, yang membuat orang-orang merasakan getaran ketakutan saat melihatnya.

"Dewa perang tidak bersama kita, aku tidak bisa melindungimu dengan sendirian. Setelah kita sampai di pulau didepan kita, kau harus melindungi dirimu sendiri."

"Terima kasih."

Bagaimanapun juga, Carly yang Kenzo tahu dengan nama Dewa perang karena ia sering mendengar orang-orang memanggilnya, sudah sangat membantunya, bersama dengan Dewa Aries yang menjadi asistennya.

"Ini bukan waktunya untuk berterima kasih. Musuh didepan sangat kuat."

"Aku tahu, tapi aku akan tetap mengucapakan rasa terima kasihku kepada kalian."

"Enn, terserah kamu."

Duduk diatas sky boat yang terus melaju membelah lautan yang sangat luas. Kenzo dapat melihat sisi kapal itu sangat besar. Tapi, sisi depan kapal itu menabrak batu karang besar. Itu mengapa tadi ia merasakan getaran hebat saat ia berada diatas kapal. Ternyata kapal itu telah menabrak karang.

"Apakah Ibuku baik-baik saja?"

Melihat kondisi kapal yang mengurungnya bersama Ibunya menjadi seperti itu, Kenzo sangat khawatir.

"Jangan khawatir, Ibumu sudah tidak ada lagi didalam kapal."

"Lalu dimana dia berada?"

"Kemungkinan ia sudah mendarat dipulau yang ada didepan kita."

Walaupun ada semburat sinar fajar, tapi hari masih gelap dan sunyi. Samar-samar Kenzo melihat sebuah pulau didepan mereka.

Mendarat dipinggir pantai, ternyata mereka telah ditunggu oleh orang-orang dengan seragam militer.

Tepat ketika ia mendarat diatas daratan, Kenzo melihat Dewa Aries yang telah dihampiri oleh seseorang. Mereka tampak berbicara dengan suara rendah, sepertinya ada sesuatu hal penting yang harus dilaporkan.

"Situasinya sangat buruk."

 Melihat Dewa Aries yang berjalan kearahnya, Kenzo tampak tenang menunggu orang itu melanjutkannya.

"Pamanmu Noah terluka parah ketika sedang melindungi Ibumu."

Mereka berbicara sambil berjalan dan memasuki hutan disana dengan para penjaga yang mengikuti mereka.

"Lalu bagimana dengan Ibuku?"

Kenzo tahu, dibalik cadar hitam orang itu, mata Dewa Aries diam-diam mengamatinya.

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang