Terlihat Tania yang berjalan mendekat kearah meja Meysa. Saat gadis itu melihat Kenzo, ia sedikit terkejut.
"Selamat sore, kak Meysa."
Meysa melihat Tania yang sudah berdiri didepannya dengan membawa sebuah kotak makan.
"Sore. Apa yang ada ditanganmu itu?"
"Ini kue, yang saya buat untuk brother Noah. Aku sedang belajar untuk membuatnya."
"Itu pasti enak."
"Aku akan memotongnya untukmu nanti."
"Oh kalau begitu. Aku akan menunggumu."
"Aku masuk dulu, kak Mey."
Meysa lalu mengangguk dan tidak lupa untuk melirik putranya disebelahnya.
"Aku sangat cemburu kepada kak Noah. Ada seseorang yang membawakan cemilan untuk teman minum kopi di sore hari."
Kenzo yang mendengar sindiran dari Ibunya langsung berdiri. Tapi, Meysa dengan cepat menarik tangan putranya untuk kembali duduk.
"Kau mau pergi kemana?"
Kenzo sedikit bingung dengan sikap Ibunya tapi ia tetap menjawab dengan jujur.
"Beli sesuatu untuk Mommy."
Meysa sebenarnya sudah tahu, putranya akan bereaksi seperti apa. Tapi, ia ingin menggodanya sedikit.
"Tidak perlu. Mommy hanya bercanda."
"Aku bisa membelikannya untuk Mommy."
"Iya, aku tahu. Tapi itu tidak perlu."
"Baiklah."
"Mommy, ingin kau tetap disini dan temani, Mommy. Bisakah?"
Meysa sedikit mendekat kearah Kenzo dan berbisik ditelinga putranya. Meysa dapat melihat anggukan dari Kenzo untuk jawabannya dan sedikit senyum di wajah tampan putranya.
Tidak lama kemudian, Tania keluar membawa beberapa potong kue diatas piring.
"Mungkin rasanya kurang, tapi aku berharap kak Mey menyukainya."
Meysa melihat kue stroberry didepannya, dan itu kue kesukaannya. Meysa mengambil sepotong kue itu dan langsung menggigitnya.
Kue itu sangat lembut dan manis, tidak terlalu berminyak juga. Tania sangat pintar membuat kue. Meysa yakin kakaknya pasti akan menyukai kue buatan Tania.
"Ini sangat enak."
Meysa berkata sangat jujur."Aku senang jika kamu menyukainya. Kalau begitu aku akan masuk dulu."
Meysa melihat Tania yang masuk kembali kedalam ruangan kerja kakaknya. Sejak awal Meysa diam-diam memperhatikan reaksi Kenzo saat pertamakali Tania membawakan sepiring kue untuknya.
Tapi wajah putranya sejak awal tetap tenang dan terus membaca bukunya.
"Apa kau tidak ingin mencicipinya?"
Meysa menyodok pelan siku Kenzo. Kenzo melihat potongan kue diatas meja kantor Ibunya. Ia mengambil sepotong dan memakannya.
"Bagaimana?" Meysa tidak tahan untuk tidak bertanya.
"Enak."
"Kau tahu bukan, siapa yang membuat kue ini?"
Terlihat Kenzo mengangguk.
"Dan kau juga tahu bukan kue ini dibuat untuk siapa sebenarnya?"
Kenzo terlihat mengangguk lagi. Melihat reaksi putranya sangat tenang itu membuat Meysa sedikit tidak sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Nona Muda
RomanceMeysa Rosalina Adhitama mencintai Nathan Brian laki-laki tampan sahabat kakaknya. sayangnya cinta Meysa bertepuk sebelah tangan. Nathan sangat membenci Meysa. Meysa pergi membawa luka sakit hati dan ingin melupakan Nathan. 16 tahun kemudian ia kemba...