20

6.1K 568 17
                                    

Meysa menerima hadiah dari Reika dengan sangat acuh.

Meysa dengan sengaja menjatuhkan hadiah dari Reika, saat Reika akan memberikannya kepadanya.

"Oh maafkan saya! Tangan saya kepleset."

Meysa berpura-pura menyesal. Tapi tidak ada niatan untuk mengambil hadiah dari Reika yang sudah terjatuh di lantai. Ia bahkan tidak menyembunyikan rasa jijiknya dengan hadiah yang sudah terjatuh itu. Ia menganggap hadia itu sangat kotor.

"Tidak apa-apa."

Reika terkejut saat melihat hadiahnya yang jatuh. Ia juga merasa sedih melihat hadianya yang akan ia berikan tergeletak diatas lantai. Hadiah itu terlihat sangat menyedihkan.

Beruntung ada pelayan disebelah Meysa yang langsung mengambil hadiah itu, lalu pelayan itu menyimpannya bersama tumpukan kado-kado dari yang lainnya.

Nathan bukan orang bodoh. Ia tahu Meysa sengaja menjatuhkan hadiah dari Reika. Ia mengernyit tidak bahagia melihat tindakan Meysa. Tapi gadis kecil didepannya tampak tidak merasa bersalah. Gadis itu dengan tenangnya berdiri disana, dengan tampilan yang sangat arogan.

Salah satu teman Meysa memanggil seorang pelayan untuk membawakan mereka minuman. Bersamaan juga, Meysa mengambil minuman disebelah mejanya. Meysa melirik kearah belakang Reika. Disana ia melihat rombongan teman-temannya yang lainnya datang. Mereka asyik bercanda dan tanpa sengaja menabrak Reika.

Reika yang kehilangan keseimbangannya, terjatuh kedepan dan tanpa sengaja menabrak Meysa yang sedang memegang gelas. Segelas air jus berwarna merah itu tumpah mengenai gaun Reika yang berwarna putih.

Saat bersamaan juga, seorang pelayan yang dipanggil oleh salah satu teman Meysa sudah berada disana. Pelayan itu sedang menunggu tepat dibelakang Reika. Jadi, saat Reika terkena air ia juga reflek menjerit untuk menghindari air jus yang akan tumpah terlalu banyak ke gaunnya.

Tapi, sayang. Rencana Meysa dan teman-temannya sangat berjalan dengan lancar.

Saat Reika melompat mundur, Reika tanpa sengaja menabrak pelayan yang sedang membawa nampan penuh dengan gelas-gelas air jus.

Suara gelas-gelas terjatuhpun terdengar nyaring. Suara itu otomatis menarik mata banyak tamu yang hadir.

Reika yang sangat menyedihkan. Wanita cantik itu hanya bisa menangis saat ia terjatuh dilantai dengan tubuh yang telah basah oleh air jus.

Reika tanpa sengaja melirik kearah Meysa, saat itu ia melihat senyuman puas dari bibirnya. Ia tahu, senyuman Meysa memberitahukan kepadanya. Kalau semua kesialannya ini adalah perbuatannya.

Senyuman Meysa hanya sebentar, jadi banyak orang yang tidak akan melihatnya, bahkan Reika yang melihatnya, menganggap senyuman Meysa hanya ilusinya saja.

Meysa mulai bermain lagi. Meysa tahu permainan ini adalah permainan anak kecil. Tapi Meysa sangat menikmatinya.

Meysa berpura-pura terkejut. Ia juga buru-buru menolong Reika, gerakannya lebih cepat dari Nathan.

"Maafkan aku! Aku sungguh tidak sengaja."

Meysa dengan wajah penuh penyesalan memohon maaf disana. Ia juga menggunakan mata yang berkaca-kaca untuk meyakinkan aktingnya. Meysa juga mengulurkan tangannya, yang membuat Reika tidak mempunyai pilihan lain selain menerimanya.

Tapi Reika sepertinya meremehkan Meysa. Saat Reika menerima uluran tangan Meysa. Saat itulah Reika akan menggunakan bantuan Meysa untuk bangun. Ia tidak melihat, apakah Meysa cukup kuat untuk menariknya? Dan pada hasilnya, Meysa yang saat itu belum bertumbuh besar, masih menjadi gadis kecil. Gadis kecil yang mempunyai tubuh lebih kecil dari Reika yang sudah bertumbuh menjadi wanita dewasa. Gadis 14 tahun itu tidak mempunyai kekuatan untuk menarik Reika yang berumur 20 tahunan. Alhasil, Meysa ikut terjatuh.

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang