89

239 26 0
                                    

Ada teko teh disana. Dion menuangkan secangkir untuk dirinya dan secangkir untung wanita menyedihkan didepannya.

"Duduklah!"

Setelah menyesap teh panas, Dion berhasil menenangkan emosinya.

Sejujurnya, ia sangat kagum dengan mentalitasnya. Bagaimanapun juga, usianya sudah tidak muda lagi. Dengan emosi yang naik turun seperti tadi, sudah dipastikan tekanan darahnya pasti naik. Tidak mudah, orang di usianya untuk mengontrol emosinya dengan baik. Dan sekarang ia berhasil, semua itu untuk apa? Semua itu hanya untuk menenangkan wanita didepannya.

Bukan hanya dia yang cemas sampai mati, tapi ibu dari cucunya yang kini sedang duduk diseberangnya pasti memiliki kekhawatirannya.

"Kau sudah mendengarnya?"

Bengal masih tertidur ditangannya dengan dengkuran kecil. Sejak menyedot racun didalam darah Nathan, kucing ini juga tidak jauh berbeda dengan tuannya. Walaupun kondisinya lebih baik dan semakin baik. Bengal masih tampak lesu.

Meysa mengangguk.

"Aku ingin mendengar situasinya?"

"Situasi yang mana?"

Situasi yang mana yang ingin Meysa dengar? Meysa juga tidak tahu. Ia hanya menduga dan takut mengetahui kebenaran. Ia adalah seorang pengecut.

"Apa kau tahu Nathan tidak sehat?"

Meysa dapat melihat kondisi tubuh Nathan yang tidak baik. Dengan melihat kulitnya yang terlalu pucat, Meysa sudah dapat mengartikan jika Nathan sakit. Tapi Meysa tidak tahu separah apa penyakit Nathan. Amarah yang ia punya didalam hati, karena luka yang telah ditabur oleh Nathan membuat Meysa mengabaikan kondisi laki-laki itu sampai sekarang ini.

"Apa kau baru tahu Nathan tidak sehat setelah kau mendengar pembicaraanku. Atau kau sudah menduga sejak lama tapi kau mengabaikannya?"

Setiap pertanyaan dari Dion sangat tajam langsung menusuk titik sakit Meysa saat ini. Meysa dapat dengan mudah menjawabnya, tapi entah mengapa ia tidak bisa saat ini. 

"Memey, tidak semua drama yang kau lihat itu adalah kisah nyata."

"Apa apa maksud anda?"

Jiwa Meysa seolah goyah, ia takut jika apa yang ia lakukan selama ini akan membuatnya menyesalinya.

"Jangan berfikir Nathan tidak mencintaimu!"

"Wanita itu hanyalah bidak catur Nathan untuk memancing penjahat itu keluar. Tapi, rencana Nathan tidak sesuai dengan harapannya. Reika, wanita licik itu ternyata bekerja sama dengan Red Hell dan menculikmu."

"Aku tahu kamu saat ini masih terguncang. Tapi kita tidak mempunyai banyak waktu lagi. Nathan dalam bahaya sekarang ini. Aku berharap kau tidak membenci Nathan. Aku tahu bocah itu bodoh di masa lalu. Tapi bocah itu sudah cukup membayarnya. Aku hanya ingin kalian baik-baik saja dan tidak menyesal."

Bohong jika, Dion tidak kesal. Dion sangat kesal saat ini. 

"Seberapa buruk kondisi Nathan?"

"Sangat buruk."

"Apakah tidak harapan?"

"Hanya keajaiban."

Dion tidak ingin menutupi maupun berterus terang kepada Meysa. Tapi kebetulan Meysa bertanya. Ia hanya menjawab sesuai realita.

Dion meninggalkan Meysa yang masih terpaku disana. Itu batasnya untuk memberikan penjelasan kepada wanita itu. Tapi untuk penghiburan, Dion tidak mempunyai waktu tersisa untuk saat ini.

Persetan dengan penghiburan. Bukan hanya Meysa yang sedih dan gelisah. Ia sebagai ayah Nathan juga mempunyai banyak penyesalan dimasa muda. Saat ia ingin menebusnya, putranya benar-benar tidak mempunyai harapan.

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang