Nathan melirik Meysa dengan mata yang sangat dalam. Meysa sedikit takut. Karena dimasa lalu, setelah ia menyerang Reika, Nathan akan memarahinya. Bahkan sekarang ia membuat putri kesayangannya takut.
Sudah berakhir kehidupan indahnya hari ini. Pasti Nathan akan balas dendam kepadanya.
Meysa cepat-cepat berpamitan.
"Aku tidak pernah mengira anda mempunyai keluarga yang sangat manis. Semoga anda dan keluarga anda hidup bahagia. Selamat tinggal."
Meysa pergi setelah berkata seperti itu.
Kebetulan Riko sudah sampai disana saat Meysa akan pergi. Meysa mengangguk kepada Riko lalu dengan percaya diri melangkah pergi.
"Periksa telapak tangannya!"
"Baik!"
Riko saat ini bingung. Tapi ia tetap melakukan sesuai perintah Nathan.
"Nathan, apa kau tidak percaya padaku!"
Reika menyembunyikan tangannya kebelakang, bahkan ia tanpa sadar mengusapkan telapak tangannya ke roknya yang berwarna gelap.
"Deddy, aku yakin Mama tidak akan melakukan hal itu. Wanita jahat itu yang telah menampar Mama."
Nathan tidak perduli dengan pembelaan putrinya. Menyuruh Riko untuk tetap melanjutkan.
"Maaf, Nyonya Reika. Ini perintah dari tuan!"
Reika mundur menghindari Riko untuk mengambil tangannya.
Keringat dingin mulai membasahi tubuh belakangnya. Wajahnya sangat ketakutan.
"Nyonya Reika, jangan takut! Jika, memang tidak ada apa-apa."
Riko berniat untuk menenangkan, tapi efeknya malah sebaliknya. Reika berubah pucat.
Reika memandang Nathan yang masih acuh duduk disana sambil menikmati kopinya. Mungkin menyadari ada seseorang yang menatapnya. Nathan mendongak, dengan satu lirikan saja. Orang sudah tahu, Nathan jijik dengan wanita didepannya.
"Aku tidak punya banyak waktu." Nathan mengetuk mejanya dengan tidak sabar.
Riko paham lalu dengan cepat meraih tangan Reika.
Reika dengan sekuat tenaga mempertahankannya. Amelia tidak ada hentinya, menatap kearah Ayahnya lalu kembali ke Ibunya. Itu berulang kali.
Ia mendesah sedih. Mengapa Ayahnya selalu membenci Ibunya? Tidak bisakah mereka bersama? Dosa apa yang telah dilakukan Ibunya, sehingga Ayahnya tidak sudi untuk memaafkannya?
Airmatanya sudah jatuh, saat ia mendengar keributan disebelahnya.
"Beraninya kau menyentuhku!" Teriak Reika.
"Maafkan aku!" Riko berbicara sopan tapi masih berusaha mengambil tangan Reika.
Amelia yang melihatnya ikut merasa sedih untuk Ibunya. Amelia tidak tahan untuk menonton lalu ia menerjang maju didepan Ibunya.
"Hentikan!" Amelia menghentikan Riko didepannya.
Riko didorong Amelia dan tidak punya pilihan selain mundur.
Reika yang melihat putrinya turun untuk membelanya, tidak bisa menahan untuk tidak gembira.
"Sayang, mengapa semua orang meragukan Ibu? Ibu adalah orang yang telah dianiaya, tapi mereka melakukan hal ini kepada Ibu."
Reika mengeluarkan airmata yang terlihat memilukan. Hati anak yang mana yang tidak merasa sakit, saat melihat Ibunya yang sangat menyedihkan.
Amelia memeluk Ibunya untuk menenangkannya. Ia melirik kearah Ayahnya yang masih duduk tenang tanpa ekpresi. Amelia sangat marah melihat ketenangan Ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Nona Muda
RomansaMeysa Rosalina Adhitama mencintai Nathan Brian laki-laki tampan sahabat kakaknya. sayangnya cinta Meysa bertepuk sebelah tangan. Nathan sangat membenci Meysa. Meysa pergi membawa luka sakit hati dan ingin melupakan Nathan. 16 tahun kemudian ia kemba...