17

6.4K 753 17
                                    

Beberapa hari kemudian Meysa sudah sembuh dan mulai bekerja sebagai sekertaris kakaknya.

Kenzo juga sibuk dengan ujian semester sekolahnya.

Meysa tidak pernah berfikir menjadi sekertaris kakaknya akan sangat merepotkan. Bahwasanya, hampir setiap hari ia harus memblokir setiap wanita cantik yang akan pergi bertemu dengan kakaknya dengan beberapa alasan yang tidak masuk akal.

Terkadang ada juga orang yang tidak tahu hubungannya dengan kakaknya sendiri, mereka mengira ia adalah kekasih kakaknya. Dan alhasil banyak wanita yang akan cemburu kepadanya.

"Kakak!"

Meysa mendobrak keras pintu kantor kakaknya dengan amarah yang sangat membakar.

Noah sedang duduk membaca dokumen saat melihat adiknya berwajah merah.

Ia tidak bisa untuk tidak menelan ludah, Noah tahu ini pasti akan berakhir.

"Ohh Memey kecilku!"

Noah langsung meletakkan dokumennya dan tersenyum lembut. Berharap dengan sikapnya ini bisa meredakan amarah adiknya. Tapi sayangnya wajah tampan kakaknya yang berbudi luhurpun tidak bisa menenangkannya.

Itu semua membuatnya semakin marah dan kesal.

"Aku disini bekerja sebagai sekertarismu, bukan sebagai satpammu!"

"Siapa yang mengatakan itu? Katakan padaku! Beraninya mereka menghinamu?"

Noah berkata dengan berpura-pura marah. Ia memandang adiknya dan mengabaikan pekerjaan yang sedang menumpuk.

"Kakak! Jangan bersikap bodoh didepanku?"
Meysa tidak bisa menahan amarahnya lagi saat melihat kakaknya saat ini.

"Tenanglah! Duduk dan minum airnya dulu!"

Noah menuntun adiknya keujung sofa lalu memberikannya segelas air putih untuk diminum.

Meysa menghabiskan semuanya dalam satu tarikan nafas. Ia meletakkan gelas diatas meja dengan keras.

"Apa yang terjadi?" Tanya Noah.

Meysa melirik kakaknya dengan kesal.

"Kau tahu putri dari mentri keuangan negara?"

"..."

"Anak magang dari departemen keuangan diperusahaan kita?"

"Bukankah dia lulus dari universitas terkenal di inggris?"

Noah mencoba mengingat-ingat, gadis muda yang cantik saat beberapa bulan yang lalu. Saat itu ada acara amal, dan ia bertemu dengan gadis itu. Ayahnya sebagai mentri keuangan negara dengan bangganya memuji putrinya yang sudah lulus dari Amerika dengan nilai yang sangat baik. Sang Mentri memaksanya untuk membawa putrinya dalam perusahaan Adhitama. Noah hanya menyetujuinya tapi setelah melihat translip nilai gadis itu, Noah jadi tidak meragukan omong kosong sang Mentri, ternyata nilai gadis itu memang baik.

"Cukup!" Teriak Meysa.

"..."

"Apa kau benar kakak kandungku?" Metya hampir menangis karena marah.

Noah yang melihatnya jadi tidak tega, ia memeluk adiknya dan mulai menenangkannya.

"Maaf! Kakak salah bicara. Ceritakan padaku, apa yang dilakukan putri Mentri Keuangan Negara?"

"Apa kau tahu nama aslinya?"

Noah menggeleng.

"Aku bahkan tidak ingat." Noah berkata dengan enteng.

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang