Herry berdiri tidak jauh disana. Ia merasa suasana hati yang baik karena telah mendapatkan rekamannya. Entah mengapa ia sangat tidak sabar saat ini.
"Bagaimana keadaannya?"
Herry memperbaiki mentalitasnya terlebuh dahulu sebelum menjawab Meysa. Ia melirik Nathan yang tertidur dengan tangan yang masih memegang tangan istrinya.
"Sebenarnya kondisinya masih buruk, karena terjatuh didalam kolam tadi pagi, ia demam sekarang. Sebenarnya dikatakan buruk, juga bukan. Karena Nathan menunjukkam grafik kesehatan yang semakin baik."
"Untuk saat ini, ia harus banyak istirahat. Kakinya masih lemah. Selama seminggu ini harus menggunakan kursi roda jika harus berpergian."
"Bagaimana dengan racunnya?"
"Kau harus tahu tubuh Nathan sangat istimewa. Sebenarnya, awalnya aku sudah menyerah. Saat itu, tubuh Nathan semakin memburuk. Tapi, itu dimasalalu. Saat ini tubuh Nathan dalam proses penyembuhan."
"Enn."
Meysa mengangguk.
"Bolehkah aku memeriksamu! Kau sepertinya juga dalam kondisi yang tidak baik?"
"Aku sekarang sudah baik-baik saja."
Saat pertamakali melihat orang itu duduk diatas kursi roda, tersenyum dan baik-baik saja. Meysa merasakan hatinya buruk, tapi disisi lain juga ia merasa lega. Karena ia dapat melihat orang itu lagi.
Awalnya, Meysa tidak ingin diperiksa. Tapi, sepertinya Herry adalah dokter yang tidak mudah menyerah. Setelah bujukan-bujukan lembut Herry, Meysa menganggukan kepalanya.
"Kau hamil?"
Sebenarnya Herry hanya memeriksa denyut nadinya.
"Emm."
Meysa tidak ingin menutupinya.
"Bayimu sangat kuat, dan sudah masuk trimester kedua."
Mendengar anak didalam perutnya dalam kondisi baik-baik saja, Meysa tersenyum bahagia.
"Apa kau masih merasakan mual?"
"Sebelumnya aku merasa itu sangat menyiksa, sekarang aku baik-baik saja. Bahkan tadi pagi aku makan dengan baik."
"Apa sebelumnya, kamu sangat sulit menelan makanan?"
"Kurang lebih seperti itu."
Herry hanya mengangguk dan tidak mengatakan apapun lagi.
"Aku akan meresepkan beberapa suplemen untukmu. Kamu harus banyak makan makanan yang bergizi!"
"Ok."
"Ada beberapa hal yang harus aku urus. Jika ada apa-apa kau panggil saja aku."
Setelah itu, Herry pergi.
Tidak lama kemudian, Nathan berkeringat banyak. Seorang pelayan masuk dan menyiapkan satu set baju ganti.
"Nyonya, tolong bantu tuan untuk mengganti bajunya."
Sebelum Meysa menolaknya, pelayan itu sudah pergi.
Melepas pakaian Nathan membutuhkan banyak perjuangan, Meysa mengusap tubuh Nathan dengan handuk basah. Banyak bekas luka yang mulai sembuh. Ia mengusap tubuh Nathan dengan hati-hati, takut karena gerakannya akan membuat luka-luka itu parah lagi.
Nathan terlihat segar dan nyaman, setelah Meysa mengganti pakaiannya. Meysa tidak tahu jam berapa sekarang, tapi ia terus-terusan menguap dan tanpa sadar tertidur disebelah Nathan.
Saat ia kembali bangun, ia merasakan pelukan hangat dan aroma akrab yang mengelilinginya. Tangan besar dan hangat, dengan lembut mengusap perutnya yang sedikit membuncit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Nona Muda
RomanceMeysa Rosalina Adhitama mencintai Nathan Brian laki-laki tampan sahabat kakaknya. sayangnya cinta Meysa bertepuk sebelah tangan. Nathan sangat membenci Meysa. Meysa pergi membawa luka sakit hati dan ingin melupakan Nathan. 16 tahun kemudian ia kemba...