71

2.2K 182 12
                                    


"Kak Rendy, kakiku sakit!" Terdengan Ariana yang kembali mengeluh.

"Aku akan segera membawamu ke rumah sakit. Dan akan kupastikan Dokter memberimu obat penghilang rasa sakit segera."

"Apa kau akan menemaniku di rumah sakit?"

"Pekerjaanku sangat banyak akhir-akhir ini." Terdengar Rendy yang sedikit ragu. Dan itu membuat Ariana tidak puas.

"Turunkan aku! Turunkan aku!"

Ariana tiba-tiba mengoyang-goyangkan tubuhnya dan itu membuat Rendy khawatir jika Ariana akan jatuh.

"Anna, berhenti berulah!" Tanpa sadar Rendy meninggikan suaranya.

"Mengapa kak Rendy berteriak kepadaku? Aku tidak ingin pergi ke rumah sakit. Aku benci kak Rendy! Ayo turunkan aku!"

Mungkin karena sudah terbiasa dengan sikap Ariana, Rendy tidak terlihat marah saat ini. Rendy menurunkan Ariana dengan hati-hati karena jika ia terus menggendongnya ia takut Ariana akan jatuh. Rendy menuntun Ariana untuk duduk disalah satu kursi kosong didalam restaurant itu.

"Anna. Kau harus pergi ke rumah sakit!"

Rendy berjongkok didepan Ariana dan mencoba membujuk gadis remaja yang sedang merajuk.

"Aku tidak mau!" Dengan keras kepala Ariana menolaknya.

"Apa kau marah?"

"Mengapa kak Rendy tidak mau menemaniku di rumah sakit?"

"Apakah aku pernah berkata seperti itu?"

"..."

Melihat Ariana yang menatapnya bingung, Rendy tidak bisa untuk tidak tertawa disana. Dengan lembut ia memperbaiki rambut panjang Ariana yang sedikit berantakan.

"Aku hanya mengatakan pekerjaanku akhir-akhir ini sangat banyak. Apakah aku lupa untuk mengatakan jika aku akan menemanimu?"

"Tapi perkerjaan kak Rendy bagaimana?"

"Jangan khawatirkan itu semua! Aku bisa bekerja dimana saja."

"Benarkah?"

"Emm." Rendy mengangguk meyakinkan.

"Kak Rendy, kakiku sakit!" 

Dan untuk kesekian kalinya Ariana mengeluhkan kakinya. Tapi itu tidak membuat Rendy menjadi kesal kepada Ariana.

"Benarkah? Mengapa aku melihat kamu sedang berpura-pura sekarang?"
Rendy sedikit menggoda Ariana.

"Aku tidak berbohong!"

"Baiklah, ayo kita pergi sekarang!"

Melihat Ariana yang cemberut sedikit menghibur Rendy.

Rendy kembali menggendong Ariana sekali lagi. Mereka berdua terlihat sedang asyik berdebat kecil sambil keluar dari restourant, meninggalkan sekelompok penonton kecil.

"Ariana memiliki pacar yang baik."

Amelia yang sejak awal menonton tidak bisa untuk tidak kagum melihat sedikit drama manis didepannya.

"Laki-laki itu bukan pacar Anna, melainkan tunangannya."

Violet disisi lain memperbaiki kata-kata Amelia sambil mengaduk makanannya dengan malas.

"Tunangan? Bukankah Anna masih..." 

"Sepertinya keluarga Brian sangat menjagamu, Amel."

"..." Amelia.

"Didalam keluarga bangsawan, perjodohan sudah diatur sejak masa kanak-kanak, bahkan ada yang masih didalam rahim. Tapi, Anna sangat beruntung, ia mendapatkan tunangan yang ia impikan. Melihat Anna bahagia, aku sebagai sahabat juga ikut bahagia."

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang