103

223 11 0
                                    

Meysa tidak tahu, kekacauan apa yang sedang dialami putranya, karena dirinya juga sedang dikacaukan oleh Nathan.

Pagi hari, ia dibangunkan oleh ciuman yang bertubi-tubi pada wajahnya.

"Apa kau tidak ada pemeriksaan hari ini?"
Meysa ingin menarik selimutnya dan kembali tidur, tapi dihentikan oleh Nathan.

"Apa kau ingin menemaniku?"

"Bolehkah?"
Wajah yang awalnya mengantuk itu, tiba-tiba menjadi cerah.

"Tapi mungkin kau akan sangat bosan disana."
Nathan merapikan rambut Meysa dengan hati-hati, ia takut akan lebih mengacaukannya.

"Tidak masalah. Aku hanya ingin bersamamu. Sangat bosan jika tidak melihat kak Athan."

"Baiklah."
Nathan mengecup bibir manis itu.

"Kau bersiap-siap dulu, aku akan menunggumu untuk sarapan."

Tanpa menunda waktu lama, Meysa langsung lari ke kamar mandi. Nathan yang melihat bayangan Meysa yang menghilang dibalik pintu, tidak dapat menahan senyuman kecilnya. Ia seperti anak kecil yang sedang mencicipi permen stroberry. Terasa manis dan menyenangkan.

Nathan sudah menunggu di meja makan saat Meysa turun kebawah. Sarapan hari ini sangat menyenangkan dan Nathan masih makan sedikit buburnya.

Setelah sarapan, mereka berjalan dan ada seseorang yang mendorong kursi roda Nathan dibelakangnya.

Ruang perawatan Nathan berada di ruangan bawah tanah. Walaupun dikatakan ruangan bawah tanah, tempat itu tidak benar-benar gelap.

Meysa tidak tahu bagaimana keluarga Nathan membangunnya, tapi ruangan itu benar-benar mirip dengan laboratorium yang penuh dengan para ilmuwan berpakaian putih.

Meysa melihat ada sebuah ruangan kaca yang sangat besar, didalamnya banyak sekali mawar-mawar yang berwarna merah menyelimuti ruangan itu.

"Kau membawanya?"
Herry yang melihat kedatangan mereka langsung mendekat, dan melirik kearah Meysa penuh dengan wajah bergosip

"Tidak apa."

"Baiklah." Herry benar-benar tidak perduli dengan siapa yang Nathan bawa, asalkan jangan mengganggu pekerjaan mereka. Tapi, Meysa memang seorang wanita yang cukup menarik. Wanita itu berhasil menarik perhatian Raja Neraka dan membuat laki-laki itu menjadi sangat gila.

"Apa kau siap?"

"Enn."
Nathan mengangguk. Lalu perlahan dan hati-hati, Nathan mulai berdiri dari kursi rodanya dan berjalan kearah ruangan kaca itu. Tidak ada orang yang membantunya. Melihat begitu sulit Nathan berjalan, Meysa ingin maju untuk membantu Nathan, tapi orang-orang disekitarnya tahu niatnya. Mereka langsung menghentikannya.

"Jangan! Ini adalah proses penyembuhannya."

Herry disampingnya menjelaskannya. Melihat Meysa tidak memaksakan diri, semua orang mulai tenang.

Meysa berdiri diluar ruang kaca, melihat Nathan melepas pakaiannya dan orang-orang memasang selang-selang pada tubuhnya. Meninggalkan Nathan yang berbaring diatas ranjang sendirian, orang-orang keluar dari ruangan kaca.

Ketika lampu indikator menyala dan suara mesin yang membosankan berbunyi, Nathan mulai tertidur hanya dengan selimut yang menutupi tubuh bagian bawahnya saja.

Meysa duduk diluar tapi matanya tidak berhenti menatap Nathan yang sedang tidur. Siapa bilang ini membosankan? Bukankah ini pemandangan makhluk surgawi yang menyenangkan.

Nathan tidur dengan bunga-bunga mawar yang mengurungnya. Abaikan alat medis disekelilingnya. Tapi dengan mawar-mawar yang memenuhi ruangan kaca itu, bukankah Nathan seperti Dewa tampan yang sedang beristirahat. Ditambah dengan wajah Nathan yang telah terlahir dengan sempurna. Wajah pucat Nathan bahkan membuat Nathan memiliki daya tarik yang berbeda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang