34

4K 412 12
                                    

"Kenzo." 

"Ada masalah apa?"

"Kemarin aku melihat Ibumu bersama Ayahku."

Suara Amelia terdengar sedikit sedih, tangannya menggenggam dengan gemetaran tanpa sadar. Sepertinya Amelia tidak menyembunyikan ketidak nyamanannya.

"..." Jari-jari tangan Kenzo tanpa sadar mengencang. 

Ia tahu Penyumbang darah itu mulai mendekati Ibunya. Tapi tetap saja ketika ia mendengar orang itu sudah berhasil membawa Ibunya pergi, Kenzo tetap saja marah.

Tapi Amelia tidak melihat emosi Kenzo yang sebenarnya, karena Kenzo menyembunyikan emosinya dengan baik, dengan bersikap tetap tenang.

"Kau pasti tahu, dulu keluarga Brian dan keluarga Adhitama sangat dekat. ..."

"Apa yang sebenarnya ingin kau pertanyakan?"

Nada Kenzo sangat dingin saat ini. Kenzo terlihat tidak sabar.

"Wajahmu sangat mirip dengan Ayahku, mungkinkah...?"

Tatapan tajam Kenzo mendarat tepat kearah Amelia, yang membuat gadis itu langsung menggigil. Tapi gadis itu tidak mau pergi, ia tetap dengan keras kepala berdiri disana.

"Apa kau khawatir aku akan masuk kedalam keluargamu dan mengambil semua milikmu?"

"Bu bu bukan itu maksut ku."

Amelia menggelengkan kepalanya. Ia saat ini sangat takut dengan amarah Kenzo.
Tapi Kenzo tidak perduli dengan ketakutan Amekia, Kenzo dengan tenang berkata,

"Jangan khawatir! Sejak aku kecil aku sudah terbiasa hidup tanpa seorang Ayah. Aku tidak tertarik dengan sosok laki-laki dewasa itu."

"..." 

Amelia mendengarnya menjadi merasa bersalah. Ia tahu kehidupan Kenzo dan Ibunya pasti sangat sulit karena jauh dari keluarga Adhitama.

"Dan satu lagi. Jika kau ingin aku melarang Ibuku untuk menjauh dari Ayahmu itu. Aku meminta maaf, aku tidak bisa. Sebaiknya kamu beritahu Ayahmu sendiri agar tidak mengganggu Ibuku. Karena aku dan Ibuku sudah bahagia tanpa orang tambahan lagi."

Amelia terkejut dengan pernyataan Kenzo yang tiba-tiba.

"Apa kau tidak setuju dengan kedekatan orangtua kita?"

"..." Kenzo tidak menjawabnya.

Sebenarnya ia tidak bisa melarang Ibunya. Jika Ibunya bahagia dengan bersama kekasih kecilnya, ia akan membiarkannya. Tapi Nathan adalan orang yang menyebalkan dan selalu memprovokasinya.

"Kenzo." 

Suara jernih datang dari seseorang gadis yang kini sedang memakai jaket dengan topi dikepalanya.

Kenzo dan Amelia sama-sama melihat siapa orang yang datang.

Ketegangan diantara Kenzo dan Amelia menguap begitu saja saat melihat seorang gadis yang sangat cantik dengan di bibirnya.

"Kau Kenzo bukan?" 

Gadis itu bertanya setelah tiba didepan Kenzo.

"Lalu siapa lagi." 

Kenzo meliriknya dengan santai lalu mengalihkan perhatiannya kedepan panggangan lagi, setelah ia tahu Tania yang datang.

"Aku pikir, aku salah mengenal orang."

"Orang yang bodoh."

"Hey murid, siapa yang kau sebut bodoh itu?" Tania langsung berteriak marah.

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang