4

7.6K 847 26
                                    

"Kenzo, ambilkan Mommy handuk!"

Mengapa Mommy selalu sangat ceroboh, Mommy selalu seperti anak kecil. Tapi bagaimanapun dan seperti apapun sifat Mommynya, ia sangat mencintai semua tingkah kenak-kanakan Mommy. Itu membuatnya ingin 

 menjadi cepat dewasa untuk melindungi Mommy dan membuat Mommy bahagia. Mommy adalah perempuan pertama yang membuatnya jatuh cinta. Senyuman Mommy sangat cantik seperti sinar mentari yang hangat. Seumur hidupnya ia belum pernah melihat perempuan secantik Mommynya.

Ia berusaha membantu semua pekerjaan Mommy. Ia tidak ingin Mommy kecapekan. Tubuh Mommy kurus sangat berbeda dengan ibu teman-teman di sekolahnya yang terlihat sangat subur. Dengan tubuh kurusnya ia tidak tega membiarkan wanita itu terlalu bekerja keras. Masakan Mommy sangat lezat, Mommy sangatlah sempurna, ia belajar memasak dari Mommy, tapi sampai saat ini masakannya masih belum menandingi dari kelezatan masakan Mommy.

Suatu hari, ia memuji masakan Mommy seperti biasa.

"Mommy, sangat pandai memasak!"

Mommy sangat suka di puji. Tapi ia tidak pernah mengharapkan rahasia ayahnya yang tersimpan rapi didalam hati Mommy sedikit terbongkar.

"Mommy, dulu belajar memasak."

"Mommy, belajar dari siapa?"

"Dari seorang master chef."

"Master chef pasti menyukai Mommy?"

"Tentu saja, Master Chef sangat menyukai Mommy, bahkan Mommy meledakkan dapur hampir setiap hari, tapi Master Chef tidak pernah marah."

Jika Meysa tau, mengapa Master Chef hanya diam saja saat ia mencoba meledakkan seluruh dapur? Itu karena Master Chef tau siapa yang sedang ia hadapi. Nona muda dari keluarga kaya, tidak mudah untuk tersinggung. Menyinggungnya berarti sama saja bunuh diri.

Kenzo sedikit mengerutkan keningnya. Ada kekhawatiran diwajah tampannya.

"Mommy meledakkan dapur? Apa Mommy terluka?"

Meysa merenung sejenak sebelum menjawab.

"Rasa sakit pada luka Mommy pada waktu itu hilang saat Mommy berhasil membuat makanan pertama Mommy."

"Pasti sangat lezat?"

"..."

Meysa tersenyum menanggapi anaknya. Kenzo sangat pintar menyenangkan hati ibunya. Bahkan Meysa curiga bibir putranya pasti terbuat dari madu, mengapa sangat manis sekali?

"Aku iri pada seseorang yang menjadi pertama kali mencicipi masakan Mommy." Terlihat Kenzo sangat cemburu, tapi sedetik kemudian berganti dengan antusias yang provokatif.

"Siapa orangnya, Mom?"

"Apa?"

Meysa tertegun sejenak. Ia kembali merenung tentang pertanyaan putranya.

Ia ingat saat itu, Master Chef yang dikirimkan oleh keluarganya sangat memuji rasa masakannya. Ia sangat bahagia dan sangat senang memamerkan masakannya kepada keluarganya. Keluarganya yang melihat hasil masakannya ingin sekali mencicipinya karena bau masakan miliknya sangat menggoda perut mereka. Tapi Meysa dengan tega membungkus masakannya kedalam kotak makan dan membawanya pergi.

Didepan gedung pencakar langit. Meysa muda sangatlah cantik, Gadis yang baru berusia belasam tahun dengan rambut panjang terurai indah memasuki perusahaan Brian dengan percaya diri. Resepsionist yang mengetahui kedatangannya membiarkannya karena ia sudah sering mengunjungi presiden mereka. 

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang