85

876 70 1
                                    

Kenzo bangun mendapati celananya basah. Ini pertamakalinya ia mendapatkan mimpi basah sampai ia mengompol seperti ini.

"Apa kau sudah bangun?"

Kenzo terkejut dengan suara yang tiba-tiba datang itu, tanpa sadar ia menyeret selimutnya untuk menutupi tubuh bagain bawahnya.

"Ambil ini!"

Sebuah kain dilempar mengenai wajah Kenzo. Didalam hidupnya, ia belum pernah merasa malu seperti ini. Mengambil celana diwajahnya, Kenzo megintip seseorang yang sedang berdiri didepannya. Orang itu memakai pakaian serba hitam dan memakai cadar untuk menutupi wajahnya. Matanya terlihat sangat tajam dan dingin. Seolah ingin membunuhnya menjadi berkeping-keping.

"Ada kamar mandi disana! Cepat ganti pakaianmu!"

Setelah mengatakan itu, orang berpakaian hitam itu duduk diatas sofa tidak jauh darinya. Kenzo juga baru sadar jika ada seseorang tambahan disana. Laki-laki itu menatapnya dengan tersenyum cerah bahkan melambaikan tangannya.

Kenzo hanya menganggukkan kepalanya sedikit untuk menyapanya.

Kenzo bangkit dan pergi ke kamar mandi. Sebelum ia menutup pintunya ia mendengar kedua orang itu berbicara.

"Kau sangat berbaik hati untuk membalut luka bocah pencuri itu."

"Bukankah anda yang menyuruh saya."

Nada itu terdengar sangat jijik.

"Oh aku tidak tahu jika kamu sangat berbakti seperti ini."

"..."

Tidak ada tanggapan lagi, seolah orang itu terlalu malas untuk menanggapi omong kosong Carly.

Didalam kamar mandi, Kenzo menatap wajahnya yang memerah.

"Sialan!"

Ia meninju dinding dengan keras. Jika bukan karena racun itu, ia tidak akan mempermalukan dirinya sendiri seperti ini didepan orang asing. Kenzo melihat luka pada lengannya yang sudah dibalut dengan rapi, bahkan ada beberapa perban diwajahnya. Sebagian besar lukanya sudah diobati dengan sangat baik. Melihat semua ini, Kenzo yakin jika kedua orang itu bukanlah orang yang berbahaya.

Butuh waktu lama untuk Kenzo menenangkan dirinya sendiri. Ia keluar memakai pakaian hitam, tidak jauh berbeda dengan orang lain. 

"Kau sudah selesai?"

Carly langsung berdiri melihat Kenzo yang sudah berjalan keluar dari kamar mandi. 

Kenzo mengangguk lalu bertanya dengan sopan.

"Kalian siapa?"

"Haha. Bukankah terlambat untuk bertanya siapa kami?"

Carly menatap Kenzo yang sedang bersandar di dinding dengan malas

"Siapa yang mengirim kalian?"

"Ahh! Aku tidak menyangka kau sangat cerdas."

"Cepat katakan saja! Kita sudah tidak mempunyai banyak waktu lagi."

Orang berbaju hitam yang duduk diatas sofa mendesak dengan tidak sabar. Kenzo hanya berani melirik sedikit orang itu, tidak berani menatapnya secara langsung. Ingatan saat ia kehilangan akalnya entah mengapa berkelebat. Ini pertama kalinya ia melakukan sesutau yang tidak tahu malu kepada orang asing. Sungguh memalukan.

"Panggil saja, aku dewa perang! Dan orang yang kau cium itu, dia asisten kecilku, dewa Aries."

Seettt!

Tiba-tiba Carly mengelak dari sebuah anak panah yang terbang kearahnya.

"Ck! Mengapa kau sangat pemalu?"

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang