35

4.2K 376 43
                                    

Rama ingin mengganti bajunya ketika melihat seorang wanita yang sangat akrab. Sinta datang dengan senyum cantiknya dengan membawa sebuah tas. Sepertinya ia tahu apa yang ada didalam tas itu, itu pasti makan siangnya.

"Mas Rama, apa yang terjadi dengan baju anda?" 

Sinta yang melihat pakaian yang kotor pada tubuh Rama, tidak bisa untuk tidak khawatir. Ia berfikir Rama mengalami kecelakaan.

"Aku baik-baik saja."

"Apa anda yakin?" Sinta sepertinya belum percaya dengan kata-kata Rama.

Setelah Rama meyakinkannya lagi, Sinta perlahan mulai tenang.

"Ayo kembali!" 

Rama mengajak Sinta ke sebuah vila yang tidak jauh dari sana.

Sampai didalam Vila, Sinta langsung menyiapkan air untuk Rama mandi dan menyiapkan satu set baju yang sudah ia setrika dengan sangat rapi tanpa ada lipatan sedikitpun.

Setelah mandi Rama memakai bajunya dan pergi untuk melihat Sinta yang sudah menyiapkan makan siangnya di meja makan.

"Kemarin anda tidak pulang ke rumah, makanya saya disini untuk melihat anda. Sepertinya anda sangat sibuk." 

Rama duduk di kursinya sambil menunggu Sinta yang sedang sibuk mengambil makanan untuk dirinya.

"Aku akan tetap disini sampai kegiatan anak-anak yang berkemah disini selesai."

"Sebelumnya anda tidak tertarik dengan kegiatan seperti ini?"

Rama tahu Sinta pasti curiga dengannya, memang benar sebelumnya ia tidak akan pernah tertarik dengan kegiatan seperti ini, tapi karena ia tahu Meysa akan ada disini, makanya ia datang.

"Anak-anak itu berasal dari sekolah Nusantara Academy, karena aku alumni dari sana, para guru memaksaku harus tinggal. Sepertinya aku tidak akan bisa lari dari masalah ini kali ini."

Rama mulai makan dengan santai dan Sinta duduk didepannya juga mulai menemani suaminya makan siang. 

Sinta memberikan senyum seorang istri yang mengerti dengan kesibukan suaminya.

"Kalau begitu saya akan disini untuk menemani anda." 

"Tidak perlu, kau di rumah saja, temani Ibu."

"Sebenarnya Ibu yang memaksaku untuk datang kesini. Ibu khawatir dengan keadaan kamu." 

"Tapi, aku baik-baik saja."

"Aku tahu, dan aku sudah bilang sepeti itu. Tapi, sepertinya Ibu belum akan tenang jika aku tidak tinggal bersama mu."

"..."

"Maaf, saya tahu, anda pasti tidak nyaman. Tapi saya juga tidak berani membuat Ibu khawatir."

Sinta sedikit takut ketika melihat Rama diam.

"Tidak apa. Jika Ibu menginginkannya, biarkan saja."

Setelah makan siang, Sinta ikut dengan Rama untuk melihat kegiatan anak-anak yang sedang bermain game.

Rama berfikir Meysa saat ini pasti masih sibuk menanam padi, makanya Rama pergi ke tempat lain. ia melihat banyak orang yang sedang memanen padi. Banyak dari mereka sangat canggung memegang clurit untuk memanen padi.

Para orang tua dan murid diharuskan untuk memanen padi dengan cara tradisional. 

Disana ia melihat gadis kecil yang sedang kesusahan memukul padi diatas papan kayu. Rama menghampirinya dan Sinta mengikuti dibelakangnya dengan sangat patuh.

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang