Nathan pergi kearea kedai Meysa yang berada di pasar, tapi ia hanya menemui toko yang sudah gelap dan sepi.
Nathan berfikir, mungkin Meysa sudah kembali. Lalu ia berjalan kembali ke perkemahan.
Tapi ketika ia sampai didekat sungai, ia mendengar seseorang berteriak.
"Seseorang tolong! Tolong!"
Nathan melihat Anggun yang sedang susah payah menarik Reika yang tergantung dibawah jembatan.
Nathan langsung berlari dan menarik Reika dengan satu tarikan saja.
"Apa kau baik-baik saja!"
Reika diam-diam bahagia, karena melihat Nathan yang khawatir kepadanya.
"Ya." Reika mengangguk.
"Mengapa kau bisa jatuh?"
"..." Reika ragu ingin bicara.
"Pertanyaan itu tidak penting, yang terpenting sekarang adalah Meysa."
Anggun dengan panik memotong pembicaraan keduanya.
"Ada apa dengan Memey!"
"Meysa, jatuh ke sungai!"
Byurrr !!!
Anggun terkejut melihat Nathan yang langsung terjun ke sungai tanpa berbicara sepatah katapun.
"Nathan!" Reika dan Anggun otomatis langsung berteriak.
Hujan turun sangat deras malam itu bersamaan guntur yang terus menggelegar. Badai sudah datang.
Devano dan Kenzo yang saat itu tidak jauh dari lokasi mendengar teriakan Anggun dan Reika, mereka langsung berlari kesana.
"Ada apa, Ma?"
"Apa anda baik-baik saja?"
Orang yang pertama kali mengajukan pertanyaan adalah Devano. Devano sangat terkejut melihat keadaan Ibunya dan Reika yang tampak sangat pucat.
Anggun sudah kehilangan akal sehatnya dibawah air hujan. Ia sangat khawatir dan panik saat ini. Devano tidak tahu apa yang terjadi dengan Ibunya, ia masih membawa payung dan membujuk Ibunya disana untuk berteduh.
"Cepat cari seseorang untuk membantu?" Anggun dengan panik menyuruh putranya pergi.
"Memang ada apa?" Devano masih tampak bingung.
"Meysa jatuh kedalam sungai."
"Apa?" Devano.
"Mommy?" Kenzo.
Kenzo yang mendengarnya juga ingin terjun langsung kedalam sungai mengikuti jejak Ayahnya, tapi beruntung Devano langsung dengan cepat memeganginya.
Orang-orang sudah datang untuk melihat apa yang terjadi, dan membantu Anggun dan Reika untuk menghangatkan diri.
Orang-orang juga ikut membantu Devano memegangi Kenzo yang sudah menggila.
"Apa kau gila! Lepaskan! Mommy ku sekarang ini sedang membutuhkan pertolongan, aku ingin pergi menolongnya!"
"Kau yang gila! Bukan saja kau yang menolong Ibumu, tapi kau yang malah membutuhkan pertolongan. Hujan sangat deras dan air sungai sudah meluap. Itu sangat bahaya."
"Lepaskan! Lepaskan! Mommy ku dalam bahaya sekarang, lepaskan aku!"
"Kita sudah memanggil polisi dan tim penyelamat. Mereka pasti akan segera datang." Devano mencoba menjelaskan agar Kenzo lebih tenang.
"Menunggu mereka datang? Apa kau gila? Apa kau ingin Mommy menghilang?"
"Tante Mey, pasti akan ditemukan. Kau harus tenang dulu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Nona Muda
RomanceMeysa Rosalina Adhitama mencintai Nathan Brian laki-laki tampan sahabat kakaknya. sayangnya cinta Meysa bertepuk sebelah tangan. Nathan sangat membenci Meysa. Meysa pergi membawa luka sakit hati dan ingin melupakan Nathan. 16 tahun kemudian ia kemba...