67

1.9K 211 9
                                    

Melihat antusiasme dari teman-temannya itu membuat Reika sedikit senang. Reika meletakkan cangkirnya ditempatnya dengan anggun.

"Akhir-akhir ini aku melihat tuan muda dari keluarga William itu sedang mendekati Amelia. Sepertinya mereka mulai dekat. Bagaimanapun putriku sangat cantik. Tidak heran jika akan banyak orang yang menyukainya."

"Apa kau bermaksud ingin menjual putrimu, karena putrimu tidak berhasil membuat kau dan keluarga Brian menyatu?"

Semua orang menganggap kata-kata Reika hanya sebuah lelucon yang membuat wanita-wanita kaya itu tertawa dan melontarkan candaan.

"Hidup ini harus realistis. Aku juga membutuhkan uang untuk membeli tas. Tapi karena putriku yang tidak berguna itu, tidak berhasil membuat rekening Ayahnya masuk kedalam dompetku, aku harus mencari calon mantu yang murah hati untukku."

"Reika, kau sangat kejam."

Semua orang setuju dengan ungkapan itu. Tapi Reika sepertinya tidak tersinggung dengan kalimat itu.

"Apa kau benar-benar tidak menyukai putrimu? Bukankah putrimu sangat berbakti kepadamu?"

"Amelia memang anak yang patuh. Tapi apa gunanya jika ia tidak berguna. Bocah itu ada karena sebuah kesalahan. Aku memanfaatkannya hanya sebagai alat."

"Semua wanita di negri ini, menginginkan seorang anak dari keluarga Brian. Hanya kau satu-satunya orang yang berkata mempunyai keturunan dari tuan Brian adalah sebuah kesalahan. Apa mungkin Amelia bukan putra asli dari tuan Brian."

Reika tidak menjawab. Ia hanya mencibir kalimat itu.

"Apa itu benar?"

Melihat Reika yang diam, membuat semua orang penasaran. Dan mereka tidak tahan untuk tidak bertanya secara langsung kepada Reika.

"Reika, jika itu benar, kau sangat hebat. Bisa menyembunyikan rahasia besar ini dari keluarga Brian. Aku pernah dengar, jika keluarga Brian adalah keluarga yang kuat. Dan tidak ada rahasia yang bisa bersembunyi didepannya."

"Lalu siapa laki-laki itu?"

Semua wanita disana adalah sahabat Reika. Jadi mereka bisa mengobrol bebas dan transparan. 

"Aku tidak tahu. Saat itu aku mabuk."

Salah satu wanita disana tiba-tiba memukul meja dengan semangat. Tapi itu tidak sampai mengganggu suasana pelanggan yang lainnya.

"Apa kau yakin orang itu adalah ayah dari Amelia. Bukankah kau menikah dengan keluarga Brian hampir dua tahun. Walaupun hanya pernikahan singkat. Tapi, aku tidak percaya jika tuan Brian tidak menyentuhmu."

Wanita itu tidak bermaksut menyinggung Reika, tapi tampaknya kalimat yang baru saja wanita itu ucapkan sangat berpengaruh pada suasana hati Reika.

Kalimat itu memang sangat sensitif untuk Reika. Ia sangat membenci orang-orang yang mengungkit pernikahan singkatnya. Dan itu juga mengingatkannya saat hari-hari Nathan terus menolaknya. Pria itu menikahinya hanya karena anak yang ada didalam perutnya.

Nathan benar-benar bodoh. Apa ia pikir putri yang selama ini ia rawat dengan penuh kasih adalah putri kandungnya? Laki-laki itu merawat anak liar dirumahnya dan membiarkan anak kandungnya hidup terlantar diluar sana.

Melihat suasana hati Reika yang terlihat buruk membuat wanita-wanita itu jadi sedikit berhati-hati sekarang ini.

"Aku pikir, tuan Brian mempunyai sedikit masalah pada kesehatannya. Lihatlah! Bukankah Reika kita ini sangat cantik. Mungkinkah tuan Brian itu gay?"

Mereka sepertinya berusaha untuk memperbaiki suasana hati Reika yang tiba-tiba menjadi buruk.

"Mungkin saja."

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang