Setelah lelah melompat, mereka bertiga pergi ke Timezone. Disana banyak sekali game yang belum pernah dilihat Amelia dan Cerry.
Devano dengan sabar mengajari dua gadis itu satu persatu permainan disana. Bahkan Cerry sangat antusias saat Devano bermain dengan sebuah kotak yang didalamnya banyak sekali boneka.
"Ayah, aku ingin boneka panda."
"Baiklah. Ayah akan mengambilkanmu yang sangat besar."
Disisi lain Amelia tidak bisa untuk tidak mendengarnya. Entah mengapa ia merasa Devano juga sangat menikmati perannya seperti Cerry.
Disana Devano dengan mudah mengambil boneka panda yang dijanjikannya. Boneka itu cukup besar dan Cerry sangat puas dengan itu.
"Ayah, ambilkan untuk Mama juga!"
"Mama?"
Devano tanpa sadar melirik Amelia yang berdiri disana dengan canggung. Devano tahu Amelia sekarang ini menahan untuk tidak canggung didepan Cerry.
"Kau ingin boneka apa?"
Devano bertanya kepada Amelia dan terlihat jika Amelia sedikit mendekat kearah Devano, gadis itu juga sedikit berbisik didekat telinga Devano.
"Aku benar-benar belum terbiasa dengan semua ini."
"Tidak apa. Anggap saja kita sedang bermain. Jangan terlalu terbawa suasana. Apa kau tidak melihat betapa bahagianya Cerry?"
Devano mencoba menenangkan Amelia yang tampak tidak nyaman dengan permainan mereka.
Lagi-lagi Amelia tanpa sadar melirik kearah Cerry yang sedang memeluk bonekanya dengan bahagia. Karena Amelia memang mempunyai hati yang rapuh, ia sedikit merasa bersalah.
"Baiklah, aku akan berakting dengan baik."
Senyum Cerry, sekali lagi membuat Amelia tetap bertahan untuk menjalani perannya.
"Bagus."
"Kalau begitu, Ayah. Aku ingin boneka panda juga seperti putri kita."
Kali ini Amelia benar-benar masuk kedalam perannya. Ia tidak lagi canggung seperti diawal.
"Mama, apa anda juga menginginkan boneka seperti punyaku?"
"Iya. Boneka panda itu sangat menggemaskan."
Melihat Amelia yang juga menyukai boneka panda seperti miliknya, Cerry terlihat sangat bahagia.
"Ayah, tunggu apa lagi? Ayo ambilkan boneka panda untuk Mama!"
"..."
Saat ini Devano yang menjadi belum terbiasa dengan perubahan dari Amelia. Ia tidak menyangka jika Amelia akan benar-benar memanggilnya dengan sebutan Ayah. Amelia masuk kedalam perannya dengan cepat dan itu membuatnya sangat terkejut.
Setelah puas bermain hampir semua permainan disana, mereka bertiga memutuskan untuk bermain permainan dance di Timezone.
"Ayah, ayo kita menari diatas kotak-kotak ini!"
"Baiklah."
Lalu Devano menurunkan level permainan untuk pemula seperti Cerry dan Amelia. Devano juga ikut bermain, kakinya melompat-lompat dengan lincah dan itu membuat Amelia dan Cerry kagum karena Devano mendapatkan skor tertinggi didalam mesin permainan itu.
"Ayah, kau hebat!"
Cerry berteriak dengan semangat. Tapi tanpa mereka bertiga sadari ada dua orang gadis yang sejak awal menonton keakraban mereka. Dua gadis itu tepat dibelakang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Nona Muda
RomanceMeysa Rosalina Adhitama mencintai Nathan Brian laki-laki tampan sahabat kakaknya. sayangnya cinta Meysa bertepuk sebelah tangan. Nathan sangat membenci Meysa. Meysa pergi membawa luka sakit hati dan ingin melupakan Nathan. 16 tahun kemudian ia kemba...