28

4.9K 452 6
                                    

Di dalam apartemen Nathan. Kenzo menatap tajam kearah Ayahnya yang saat ini sedang pergi mengambil sebotol air untuk diminum. 

Nathan melemparkan sebotol jus jeruk kepada Kenzo. Dari tempatnya berdiri saat ini, jarak antara dapur dan ruang tamu tempat kenzo berdiri berjarak cukup jauh, tapi Kenzo berhasil dengan mudah menangkap botol itu. Jika tidak ditangkap, Kenzo yakin botol itu akan mengenai wajahnya. 

Nathan kembali dan duduk di sofa. Ia membiarkan Kenzo tetap berdiri disana, alias Nathan tidak perduli dengan apa yang dilakukan Kenzo.

Awalnya ia sangat membenci Kenzo, tapi entah mengapa saat ia benar-benar bersama bocah itu, kebencian didalam hatinya telah berkurang. 

Sebenarnya Nathan menyadari tatapan tajam dari Kenzo, tapi ia mengabaikan.

Setelah 15 menit dalam keheningan. Nathan berdiri, sebelum ia pergi Nathan melirik kearah Kenzo yang masih tidak bergerak disana.

"Kau bisa tidur disana, sepertinya kau sangat menyukai tempat itu." Setelah itu Nathan pergi.

Tiba-tiba Nathan merasakan hembusan angin. Beruntung ia mempunyai gerak reflek cepat. Nathan berhasil menghindari pukulan Kenzo dari belakangnya.

"Menyerang ku dari belakang, sangat pengecut."

Kenzo mengabaikan perkataan Nathan, ia dengan ganas menyerang laki-laki itu. Tapi setiap gerakan Kenzo, Nathan dengan mudah menghindarinya, walaupun Nathan membelakangi Kenzo, Nathan berhasil menangkap tangan Kenzo lalu menariknya dan membanting Kenzo kedepan.

Kenzo merasa tubuhnya terbang saat ia akan terjatuh ke lantai, tapi saat ia yakin tubuhnya akan sakit ketika menyentuh lantai, Kenzo tiba-tiba tidak merasakannya. Saat Kenzo membuka matanya, ia melihat Ayahnya melindungi kepalanya agar tidak terbanting dan tubuhnya ditahan oleh tangan Ayahnya sendiri.

"Melihat kemampuanmu, aku tidak yakin kau yang menghabiskan anggota geng macan beberapa waktu yang lalu."

Nathan sepertinya sangat meremehkan Kenzo, dan itu membuat Kenzo tersinggung. Ia mendorong Nathan dengan keras yang membuat pegangan Nathan mengendur dan Kenzo terjatuh ke lantai. Beruntung itu tidak sakit karena Nathan sebelumnya sudah menahannya.

"Ikut denganku!" 

Tanpa melirik Kenzo, Nathan pergi meninggalkan Kenzo yang kesal.

"Kau pikir, siapa yang akan mendengarkanmu."

Walau begitu Kenzo tetap mengikuti Nathan dibelakang. Kenzo tetap menjaga jaraknya cukup jauh agar Nathan tidak mengetahuinya jika dia mengikutinya. 

Dibelakang Kenzo mengikuti Nathan menaiki tangga. Di lantai atas itulah ia melihat berbagai alat olahraga lengkap. Dan disana juga ada sebuah ring tinju. Nathan naik keatas ring tinju, sebelum Kenzo menyembunyikan dirinya Nathan sudah menyuruhnya untuk mendekat. 

"Naik!"

Kenzo tidak mempunyai kesempatan untuk kabur dan Kenzo tidak suka Nathan yang suka memerintah.

"Kau pikir, aku mau mengikutimu? Jangan pernah berharap!"

Nathan menatap tenang kearah Kenzo. Suasana hatinya sudah kembali normal, jadi ia tidak marah dengan perkataan Kenzo.

"Aku pikir, kamu sangat ingin memukulku. Jadi, aku memberikan kesempatan untukmu disini. Jika kau memukulku tadi dilantai bawah, aku takut Memey akan khawatir dengan keributan kita, jadi aku membawamu kesini. Di lantai atas ini adalah tempat kedap suara. Jadi, tidak perlu khawatir. Tapi, ternyata aku salah."

Nathan bersiap akan pergi, dan ketika ia akan melompat turun dari ring, ia mendengar suara Kenzo.

"Tinggu!"

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang