55

2.6K 241 7
                                    

"Kak Noah."

Ada keterkejutan dimata Meysa, saat melihat kakak laki-lakinya dan kedua orangtuanya sudah berdiri disana, entah sejak kapan.

Noah melihat wajah pucat adiknya dan itu membuatnya merasa sakit hati. Orang-orang didalam ruangan itu pasti telah menggertak adiknya.

"Tunggu disini! Kakak akan mengurusnya untukmu!"

Noah tidak menunggu orang-orang untuk meresponnya, ia dengan cepat berjalan masuk dan meninggalkan Meysa bersama kedua orangtuanya.

"Ayah Ibu."

Meysa memanggil nama kedua orangtuanya dengan suara yang bergetar.

"Kau gadis bodoh." 

Nyonya Adhitama tidak bisa untuk tidak memarahi putri kesayangannya, tapi melihat wajah yang menyedihkan dari Meysa, nyonya Adhitama menyingkirkan amarahnya dulu.

Nyonya Adhitama berjalan kearah Meysa yang masih berdiri disana dengan mata menunduk. Beliau memeluk putrinya dengan penuh kasih dan didalam pelukannya, bahu Meysa bergetat hebat. Putrinya akhirnya dapat menangis dengan puas untuk mengeluarkan ketidak nyamanannya.

Didalam ruangan, pertarungan tidak dapat dihindarkan. Noah dengan kejam memukul Nathan. Dua pria dewasa itu saling pukul satu sama lain.

"Beraninya kau menyakiti adik ku!"

Nathan hanya terkekeh melihat amarah Noah. Ia menganggap Noah sangat lucu.

"Bukankah kau dulunya tidak perduli dengan adikmu itu? Kau juga sering bertarung dengan adikmu karena sikap buruk adikmu itu."

"Aku akan merobek mulutmu! Bagiku Memey tetap akan menjadi gadis kecilku yang manis! Beraninya kau menggertak adikku!"

Noah dengan kejam memukul mulut Nathan. Tapi Natan dapat menghindarinya pukulan Noah. Jika tidak, sudah dipastikan gigi Nathan pasti akan rontok.

"Sepertinya adikmu telah memenangkan hatimu kembali." Nathan tidak berhenti untuk terus mengejek.

"Sialan kau Nathan! Walaupun Memey memiliki sikap buruk, tapi bagaimanapun juga dia adalah adik kandungku, yang memiliki darah yang sama denganku. Aku tidak akan melakukan hal yang bodoh lagi. Aku tahu kau kehilangan ingatanmu, tapi aku tidak akan membiarkanmu menyakiti Memey. Wanita itu!"

Noah menunjuk jijik kearah Reika yang sedari tadi hanya bisa panik dan ketakutan.

Saat ini tubuh Nathan masih sangat lemah. Bertarung dengan Noah tentu saja ia akan kalah. Nathan berbaring diatas lantai dengan tubuh Noah yang menungganginya. Noah mecengkram erat kerah baju Nathan. Nathan juga melihat kerah dimana Noah menunjuk seseorang. Bibir Nathan menyunggingkan ejekan yang sangat jelas pada Noah.

"Apa kau masih menyukainya? Mengapa kau tidak menyerah saja? Bukankah kau sudah ditolak?"

"Cih." 

Noah meludah dengan jijik. Mengingat dulu ia sangat menyukai wanita itu sudah menjadi pengalaman buruk didalam hidupnya. Sekarang ia mendengar Nathan mengatakan pertanyaan yang menjijikkan. Itu membuat Noah sangat mual.

Noah menundukkan tubuhnya dan membisikkan sesuatu ke telinga Nathan.

"Aku tidak sebodoh kamu. Karena aku tahu dimana aku harus berdiri sekarang. Wanita itu tidak selembut yang kau kira." 

Noah ingin memberitahu Nathan, jika Reika bukanlah wanita yang sederhana. Wanita itu penuh dengan rencana licik. 

Nathan mendorong tubuh Noah sampai laki-laki itu benar-benar pergi dari atas tubuhnya.

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang