24

5.1K 477 23
                                    

Hermansyah, ayah Reika. Dulu hanyalah seorang pengusaha kecil. Reika tumbuh tanpa seorang Ibu tapi ia sangat disayangi oleh Ayahnya.

Walaupun keluarganya miskin tapi Ayahnya memberikan pendidikan yang terbaik untuknya. Reika tidak pandai dalam sekolah. Banyak orang yang akan menghinanya. Bahkan Bibi dan pamannya juga selalu merendahkan mereka.

"Herman! Kau hanya membuang-buang uangmu untuk anakmu yang bodoh itu." Saat itu Bibinya berteriak didepan pintu rumah mereka.

"Itu kewajiban ku sebagai orang tua. Reika gadis yang pandai." Ayahnya selalu memujinya.

"Ha ha ha." Bibinya tertawa mengerikan.

"Apa kau buta? Apa kau tuli? Semua orang di desa membicarakan gadis bodoh itu. Mereka bilang putrimu mendapatkan nilai sangat rendah didalam ujian masuk sekolah. Apa kau tidak sadar? Sekolah itu sangat mahal. Hanya orang-orang kaya dan orang-orang yang mempunyai otak bagus yang dapat memasuki sekolah itu."

Herman selalu diam saat dihina. Disaat Reika membutuhkan uang untuk sekolahnya Herman harus pergi ke kakak laki-lakinya untuk meminjam uang. Disana ia hanya mendapatkan hinaan yang sama.

"Herman, istriku mempunyai kenalan seorang laku-laki. Laki-laki itu sepertinya sangat cocok untuk dijadikan suami Reika."

"Benar. Reika tumbuh menjadi gadis yang cantik. Aku tahu kamu sangat membutuhkan uang. Tapi suamiku dan aku tidak bisa membantumu. Lihat anak-anak kami juga membutuhkan uang untuk pendidikan mereka! Sudah aku bilang. Sia-sia saja kamu memasukkan Reika kedalam sekolah mahal itu. Hutangmu sudah menumpuk banyak. Hanya ini satu-satunya cara agar kamu tidak menderita. Walaupun laki-laki itu lebih tua dari Reika, tapi laki-laki itu pasti akan memberikan kehidupan yang lebih baik untuknya. Kau juga akan terbebas dari semua hutang-hutangmu itu."

"Aku tidak akan menjual putriku menjadi istri ketujuh dari laki-laki yang bahkan lebih tua dariku."

Herman menolak tanpa berfikir panjang bujukan dari pasngan itu. 

"Apa kau bodoh! Putrimu hanyalah gadis bodoh!" Kakak iparnya berteriak dengan marah. Dan kakak laki-lakinya mencoba menenangkannya lagi.

"Adik, jangan keras kepala! Coba kau fikirkan dulu!" 

"Aku tidak membutuhkannya." Herman lalu pergi tanpa hasil. Ia dapat mendengar kakak iparnya berteriak-teriak marah dibelakangnya.

"Dasar laki-laki bodoh. Tidak ada gunanya kau memberikan pendidikan yang terbaik untuk putrimu. Gadis bodoh itu hanya mempunyai wajah cantik saja. Yang pantas putrimu lakukan dimasa depan hanyalah menjadi seorang pelacur."

Kata-kata dari bibinya seperti sumpah. Sampai Reika tumbuh dewasa, ia hanya bisa menjadi seorang wanita murahan yang mengemis harta dari keluarga Nathan.

Reika kecil sudah terbiasa dengan segala hinaan dari bibi dan pamannya. Saat semua orang mengetahui Reika dapat memasuki Nusantara Academy, mereka iri. Termasuk paman dan bibinya yang semakin membencinya. Hanya Ayahnya yang bangga dengan keberhasilannya.

Reika tahu Nusantara Academy bukan sekolah biasa. Sekolah ini sangat luar biasa. Reika mencoba menjadi gadis ceria, walaupun nilainya tetap buruk tapi ia berhasil mendapatkan beberapa teman yang baik. 

Didalam Nusantara Academy itu juga ia bertemu dengan dua laki-laki tampan. Nathan dan Noah seperti dewa yang banyak dipuji oleh kaum hawa. Reika tahu, seseorang seperti Nathan dan Noah adalah seseorang yang tidak bisa dimiliki oleh gadis seperti dia.

Reika menjadi ketua kelas. Ia tidak tahu mengapa teman-temannya memilihnya, tapi karena ia telah dipilih, Reika harus bertanggung. 

Ia tidak tahu jika menjadi ketua kelas akan jadi sangat melelahkan. Setiap waktu istirahat tiba, ia harus mengkondisikan kelasnya agar tetap stabil. Bagaimana kestabilan itu bisa terwujud, jika dua pangeran tampan berada di kelas yang sama dengannya?

Kembalinya Nona MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang