57

671 87 23
                                    

" Sakit," keluh nada, sembari mengusap perutnya sendiri.

Nada menarik nafas panjang, hingga Alfin masuk membawakannya makanan.

"Makan,"titah Alfin,

Nada memang lapar namun nafsu makannya, tiba-tiba saja berkurang.

"Ini ayam geprek cabe ijo, kamu nggak boleh makan pedes banget nanti perut kamu sakit,"ucap Alfin,

"Hmmm iya,"jawab Nada ,

Nada benar-benar badmood,

Bahkan nada tidak sempat lagi menggoda Alfin .

Alfin POV

Aku masuk kedalam klinik, dengan rasa khawatir aku membawakan nada makanan kesukaannya. Aku membelikan dia ayah geprek , agar dia mau makan. Namun nihil nyatanya tidak sama sekali. Aku bisa merasakan apa yang nada rasakan dia benar-benar sangat kesakitan. Entah mengapa aku sangat care dengan nada walaupun dia milik temanku, dan sedang mengandung anak temanku.

Aku kini keluar mencari udara segar, hari memang sudah sore menjelang malam. Amanah yang Zidan berikan untukku untuk menitipkan nada sementara akan kupegang selama Zidan masih belum menyelesaikan misinya.

Ini membuat pikiranku semakin kacau, karena aku harus dekat dengan seseorang yang sedang berusaha kulupakan nyatanya semakin dekat.

Filosofi mengatakan, semakin kita menjauh dan dia semakin dekat adalah jodoh.

Namun, aku tidak yakin dengan filosofi itu. Karena aku yang salah memilih meletakkan hatiku.

Permintaan mama dan papa yang ingin melihatku menikah semakin menjadi-jadi saja. Bagaimana aku bisa menikah sementara aku mencintai istri orang sungguh kesalahan yang fatal. Aku menemukan cinta ku di waktu yang amat tidak tepat sasaran.

Bahkan beberapa kali, mama mengenalkanku dengan beberapa perempuan namun tidak ada yang masuk di akalku sama sekali.

Karena mama mengenalkanku dengan perempuan yang penuh kepalsuan sampai kapan ini berakhir.

Sampai kapan cinta salah ini kuhentikan?

Author POV

Alfin kini meninggalkan tempat nya. Ia hendak berwudhu agar dirinya bisa meminta petunjuk kepada Tuhan .

Namun tiba-tiba saja,

Alfin menabrak seseorang, untung saja dirinya bisa menahan seseorang itu.

" Saya minta maaf,"ucap Alfin refleks tanpa melihat wajah orang itu.

"Iya nggak papa pak,"jawab wanita itu.

"Suara nya seperti aku kenal,"batin Alfin,

Alfin langsung menunduk menatap wajah wanita itu,

Flashback on

3 tahun yang lalu.....

"Permisi Komandan, ijin bertanya Komandan,"ucap wanita yang menggunakan baju putih lengkap dengan celana hitam serta nomor pendaftaran yang tertuspin di bajunya. Dirinya hanya seorang diri memakai hijab disana, jelas disana tertulis Arumi Natasyah.

"Silahkan,"jawab Alfin yang tengah berdiri seperti kambing Conge melihat banyaknya CASIS yang amburadul.

" Mushollah di bagian mana komandan?,"tanya Arumi.

"Astagfirullah aku hampir lupa sholat asar,"batin aalfin,

"Ohiya saya juga ingin ke mushollah, mari,"jawab Alfin,

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang