"Astagafirullah,"ucap Nada,
Ia merasakan rasa sakit yang luar biasa di perutnya,
Sementara Alfin, Alfin sedang tugas di luar kota.
"Ini masih bulan ke 8, bagaimana bisa aku merasakan sakit yang luar biasa , seperti ingin melahirkan,"batin Nada,
"Aku Harus menghubungi siapa? Alfin sekarang berada di NTB,"batin Nada,
Karena kehabisan akal, ia langsung menghubungi Zidan.
Beberapa jam, nada menahan sakitnya. Perutnya sudah benar-benar ingin pecah.
Zidan kini datang dengan penampilan amburadul ,
"Tolong gue, gue mau melahirkan. Tolong bawa gue kerumah sakit,"ucap Nada,
Zidan langsung mengangkat nada keluar, Dan membawanya kerumah sakit.
"Zidan cepat, perut gue sakit,"ucap Nada,
"Tuhan terima kasih, kau masih memberikan hamba kesempatan melihat anak hamba lahir di dunia ini "batin Zidan,
Zidan begitu senang, bagaimana tidak. Dirinya di telpon oleh nada, dan bagaimana bisa Alfin ke NTB secara tiba-tiba.
Setelah sampai dirumah sakit,
Zidan langsung menggendong nada mencari suster, nada segera naik ke brankar.
"Zidan gue udah mau mati,"teriak Nada, sambil mencengkeram tangan Zidan.
"Tahan yah,"ucap Zidan,
"Dokter saya mau melahirkan normal,"ucap Nada,
"Saya ingin merasakan rasa sakit luar biasa yang membuat ibu saya meninggalkan saya untuk selamanya,"teriak Nada,
"Kamu jangan paksain Nad, aku nggak mau ambil resiko,"ucap Zidan,
"Air ketuban sudah hampir habis, dan masih stuck pembukaan 4 jika menunggu terlalu lama maka anak tidak akan selamat ,"ucap Dokter,
"Saya bisa, saya bisa melahirkan dengan normal,"ucap Nada,
Nada berusaha menenangkan dirinya agar tekanan darahnya tidak naik.
"Cepat telpon suami gue,"teriak Nada kepada Zidan,
"Tapi, aku ayahnya kenapa kamu harus telpon dia,"jawab Zidan,
"Tapi dia suami gue, dia yang ngerawat gue saat lo nyakitin gue. Kalau lo nggak mau, Yaudah gue telpon aja sendiri,"ucap Nada,
Dengan terpaksa Zidan menelpon Alfin, butuh beberapa missed call hingga Alfin mengangkat Telfonnya.
Zidan kemudian mengalihkannya ke video Call,
"Aku mau melahirkan,"ucap Nada dengan nafas yang tidak teratur.
Alfin langsung menganga,
" bukannya baru 8 bulan,"ucap Alfin,
"Nggak, ini udah mau. Do'ain aku biar aku bisa normal aku nggak mau disecar lagi,"teriak Nada dengan bar bar didalam ruang persalinan.
"Aku akan berusaha buat pulang hari ini juga, kamu baik-baik sayangku,"ucap Alfin,
Zidan merasa telinganya sangat panas, tetapi apa yang harus ia lakukan Nada dan Alfin memiliki hubungan sementara dirinya dan Nada sudah berpisah .
Berjam-jam Nada harus berusaha agar pembukaannya bertambah, namun tidak sama sekali.
"Kenapa kamu nggak mau keluar nak? Apakah kamu nggak mau kalau ayah kamu ada disini? Kamu eneg yah ngelihat ayah kamu yang nyakitin ibu?,"tanya Nada kepada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Perfect!
Teen Fiction#polwan rank 1 6 Desember 2020 Sequel My Perfect Husband! Kisah perjalanan cinta dan kehidupan Denada Maharani Adijaya yang kerap di sapa nada itu, ia sangatlah bobrok. Namun, disaat cintanya mulai merasuk dalam dirinya ia menjadi sedikit waras. Lam...