80

620 73 9
                                    

Revan langsung menarik Alfin, menuju ke ruang tamu.

"Lo ngapain sahabat gue Fin?,"tanya Revan dengan begitu tegas , bahkan rahang Revan gemetaran,

"Maksud lo apa sih,?"tanya Alfin,

Alfin benar - benar bingung secara Alfin tidak tau apa-apa.

"Nada hamil Fin!,"ucap Revan,

Kalimat itu terngiang-ngiang di kepala Alfin,

"Dan cuma lo cowok yang dekat dengan dia?, apa lo pernah tidur sama dia?,"tanya Revan dengan tegas,

"Gue sumpah nggak pernah ada niat nyakitin Nada, gue sayang sama dia, ngga mungkin gue ngelakuin itu,"jawab Alfin,

"Kita nggak tau lo bohong atau nggak, cuma Nada yang bisa jawab semua itu,"jelas Revan,

"Kalau Nada bilang sampai lo yang nyakitin dia, siap-siap gue bakalan laporin ke PM biar lo di tindak berbuat tidak wajar ,"jelas Revan,

Mereka berdua kini masuk,

Tangan Nada kini bergerak,

Perlahan Nada membuka matanya sedikit demi sedikit,

"Nad, minum dulu,"Arumi membantu nada untuk minum,

"Nad, lo udah mendingan ngga?,"tanya Revan,

"Iya Van, gue udah ngga papa kok,"jawab Nada,

Dengan ragu-ragu ,

"Nad, siapa yang Hamilin lo?,"tanya Revan langsung tO the point,

"Nggak ada, gue ngga hamil,"jawab Nada,

"Tapi lo hamil Nad,"jawab Revan,

"Gimana caranya gue bisa hamil, gue kan ngga punya suami,"jawab Nada,

"Ngelawak lo, jangan mentang-mentang lo dokter lemak di perut gue lo bilang hamil segala epan,"ucap Nada sambil tertawa,

"Jangan - jangan lo dan Alfin pernah ngelakuin ini itu,"tanya Revan lagi,

"Tutup mulut lo Van, gue nggak pernah ngelakuin Itu, gue cuma ngelakuin sama orang yg bukan suami gue!,"bentak Nada,

"Gue nggak hamil titik!,"jelas Nada,

"Kalau lo nggak percaya kita pergi USG sekarang, kalau lo ngga hamil paling kista ovarium atau ngga kanker rahim,"ucap Revan begitu santainya ,

"Goblok lo!,"ucap Nada,

"Hust, Beib jangan ngomong kayak gitu,"ucap Arumi,

"Iya Van, ucapan adalah doa,"ucap Alfin,

"Jangan sampai deh, amit-amit deh kena kayak gitu,"ucap Nada,

Karena tidak ada yang percaya dengan diagnosis Revan, akhirnya mereka menuju ke rumah sakit swasta terdekat, karena tidak ingin terlalu lama antri.

Untung saja Revan memiliki kenalan sesama dokter yang bekerja disini,

Mereka kini masuk ke ruang USG,

USG kini telah di mulai, Bahkan Alfin sangat dag dig dug,

"Kalau Nada sampai hamil, Nada akan kembali lagi kepada Zidan dan gue akan terus saja diam menunggu kehidupan selanjutnya,"batin Alfin,

"Tapi gue ngga mau Nada sakit,"batin Alfin,

"Janinnya sudah terbentuk, dan bahkan ini sudah memasuki bulan ke 3 ,"ucap Dokter kandungan ,

"Janinnya sehat,"ucap Dokter ,

Nada bahkan dibuat syok,

"Baiklah saya akan buatkan resep vitamin penguat kandungannya,"ucap dokter ,

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang