Chapter 31

1.2K 113 24
                                    

"Bu Nada,"ucap seorang perawat pria yang melihat nada mengedap-endap masuk kedalam kamar ayahnya dengan penampilan yang kian buruk, layaknya gembel.

"Hussh!!,"nada mengisyaratkan agar tidak ribut.

"Kemarin ayah saya nggak papa kan?,"tanya Nada sambil memperhatikan dengan lekat wajah Ayahnya.

"Kemarin Bapak sempat sesak kira-kira pukul 11 malam, tapi hanya beberapa detik,"ucap perawat yang bernama Tag Ivan itu.

"Bapak juga semalam ngigau,"sambung Gugun.

"Astaga,"ucap Nada,

"Tapi kondisi bapak sekarang normal Bu,"ucap Ivan seraya memperlihatkan hasil lab.

"It's okey lah,"Nada keluar dari kamar itu,

Ia harus kembali lagi kekantor karena ia harus menyelesaikan pekerjaannya yang semakin tertunda. Terlebih ia harus mengurus kasus kemarin, hingga sidang selesai.

"Masih sakit nggak?,"tanya Zidan sambil memencet luka yang di perban itu.

"Nggak,"jawab Nada tanpa beban.

"Mendingan jangan kemana-mana dulu, dirumah aja. Aku juga nggak enak badan,"ujar Zidan seraya meraih susu jahe instan yang sudah ia buat sendiri.

"Kasus ini harus cepet selesai Dan, kalau ditunda kasian Napi nya, keenakan tidur di polres,"sambar Nada sambil mengambil susu jahe yang hendak diminum oleh Zidan.

Zidan hanya membulatkan matanya,

"Kebiasaan,"ucap Zidan sambil geleng-geleng.

"Pelit amat, cuma satu teguk juga,"jawab Nada dengan memanyunkan bibirnya.

"Hmm,"Zidan hanya menarik nafasnya.

"Nggak usah sok-sok cuek, mau gue tiup-tiup lehernya lagi?,"ujar nada menantang.

Kring..kringg

Suara hp yang familiar itu berbunyi kembali terdengar. Dengan cepat Zidan langsung mengangkatnya.

"Iya, hari ini cuma dirumah aja,"

"Saya capek,"

"Saya mau istirahat,"

"Lain waktu saja,"

"Nggak perlu,"

Hanya itulah suara yang bisa nada dengar,

"Siapa?,"tanya Nada ketika Zidan sudah meletakkan handphonenya.

"Temen,"jawab Zidan dengan biasa-biasa saja.

"Temennya care banget ya?,"ucap Nada lebih tepatnya ia menyindir..

Zidan hanya menatap nada, ia kembali menidurkan dirinya di kasur.

"Nanti gua mau pulang ke rumah, ambil baju, mau sekalian baju lu diambilin?,"tanya Nada sembari menyisir rambutnya yang basah itu.

"Iya,"jawab Zidan dengan suara yang benar-benar lelah.

"Gua masak dulu apa langsung balik aja?,"tanya Nada lagi.

"Terserah,"jawab Zidan sembari memposisikan tubuhnya untuk tengkurap.

"Gue kerjain lagi mampuss!!,"batin Nada.

Nada kini mulai melakukan aksi resenya yang sudah melewati batas. Tentu saja nada biang rese sedunia. Sejagat raya.

Nada naik ke atas kasur , kemudian menggelitik Zidan.

"Nadaaa,"teriak Zidan.

Kini aksi heroik saling gelitik menggelitik terjadi, nada orang yang tidak mau kalah terus saja menggelitik Zidan walaupun tubuhnya sudah di tindih sekalipun. Sorak tawa terdengar memenuhi kamar kedap suara itu.

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang