" non Nada?," Ucap Penjaga Villa itu,
Nada langsung berlari memeluk bibi sang penjaga villa yang dititipkan keluarga Asyraf untuk mereka kelola
" Kenapa non, kenapa non menangis,"
" Kenapa non memakai pakaian seperti ini,"
"Tangan non nada berdarah ,"ucap Bibi ,
"Bi, jangan kasi tau siapapun ya kalau aku ada disini,"ucap Nada,
" Kenapa non, non nada ada masalah apa?," Tanya Bibi,
" ceritanya panjang banget bi, aku capek bi, badan aku semuanya sakit,"ucap Nada,
Nada langsung di persilahkan masuk kedalam kamar Villa,
" Non nada istirahat non, biar Bibi bikinkan teh anget,"ucap Bibi,
Bibi langsung keluar,
Sementara nada hanya berbaring sembari menatap langit-langit kamar.
" Kenapa harus sehancur ini tuhann, kenapa ini tidak adil,"
"Kasihan pak Alfin, pasti pak Alfin yang akan selalu di salahkan oleh Zidan,,"batin Nada,
Nada langsung menghidupkan hpnya,
Dan langsung mengirim voice note kepada Alfin,..
" Pak Alfin kalau Zidan datang marah-marah ke kantor bapak, bilang aja kalau Nada itu pergi karena kemauannya sendiri. Siapa tau Zidan bilang kalau pak Alfin yang culik atau bawa saya, itu bukan, sekarang saya sudah pergi jauh, sangat jauh pak," Nada mengirim voice note nya.
" Yaelah dramatis banget gue, jauh wong cuma di Bogor,"batin Nada,
" Pak Alfin jangan khawatir sama saya yah, pak Alfin fokus bahagiain maminya pak Alfin, jangan lupa bawa Arumi ya pak, aku pasti dukung dari jauh, sampai kapanpun Pak Alfin sahabat terbaik yang pernah aku punya,"
Nada menyudari voice notenya, lalu mematikan hpnya lagi.
" Sikap Zidan udah kelewatan banget, dan gue nggak terima Zidan mukulin pak Alfin dan tuduh pak Alfin seperti itu, padahal selama ini pak Alfin yang selalu jagain gue, dan selalu ada buat gue!,"
" Zidan ahh!!!," Teriak Nada frustasi untung saja kamar itu kedap suara.
" Permisi non ini tehnya,"ucap Bibi,
Nada hanya meraihnya dan meminum teh itu dengan frustasi.
" Hati-hati non," ucap Bibi,
Namun nada tidak menghiraukannya,
"Kalau boleh tau non nada ada masalah apa, sampai nekat kabur ke sini,"
"Bibi,hikksss," nada kembali memeluk bibi.
" Non Nada cerita ke Bibi Non,"ucap Bibi,
Nada hanya bisa menangis saja,
" Yaudah non, non nada istirahat aja,"ucap bibi itu,
" Untung gue nggak bawa e KTP, jadi bakalan susah cariin gue," batin Nada,
" Dari awal hubungan gue dan Zidan emang udah nggak sehat, banyak banget masalah, mungkin kalau gue pergi dari kehidupan Zidan, masalah demi masalah itu akan segera selesai,"
"Jujur gue bosan kayak gini, gue pengen hidup tenang, tanpa ada ancaman, tanpa adanya akting-akting lupa ingatan, tanpa akting meninggal, gue ingin hidup seperti kehidupan temen-temen gue," batin Nada,
" Akhhh,,,," nada meringis kesakitan di bagian luka bekas operasinya,
Ia hanya bisa menenangkan dirinya, ini diluar nalarnya bahwa akan terjadi seperti ini dibalik adegan mesra mereka berdua siang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Perfect!
Teen Fiction#polwan rank 1 6 Desember 2020 Sequel My Perfect Husband! Kisah perjalanan cinta dan kehidupan Denada Maharani Adijaya yang kerap di sapa nada itu, ia sangatlah bobrok. Namun, disaat cintanya mulai merasuk dalam dirinya ia menjadi sedikit waras. Lam...