Chapter 41

848 98 44
                                    

"pak sakitt,"keluh Mairah,,, secara tiba-tiba ia merasakan kontraksi yang hebat.

"P....a..k, Zein sakit pak,".Ringis Mairah,

Zein yang memahami bahwa itu adalah kontraksi ingin melahirkan , langsung membopong Mairah keluar rumah dan membawa nya ke rumah sakit.

"Bertahan Mai,"ujar Zein,

Mairah terus menguatkan cengkraman nya pada kerah baju Zein,

"Pak sakit, sakitt woyy sakit woyy!!!,"teriak Mairah tidak karuan.

"Sabar Mai, tunggu mama lihat sudah pembukaan ke berapa,"ujar Aulin,

Aulin langsung menyibak daster Mairah, dan benar saja. Rumah sakit masih cukup jauh sementara sudah pembukaan sempurna dan sudah siap untuk keluar. Namun didalam mobil itu tidak ada yang memahami masalah lahir melahirkan.

"Ini bagaimana Bu?,"tanya Zein bingung, Mairah yang melahirkan sementara Zein yang keringat dingin tidak karuan.

Aulin tak kehabisan akal, ia langsung menelpon dokter. Untuk mencari alternatif karena rumah sakit -+10menit perjalanan lagi.

"Mai, tahan nafas sayang, jangan ngeden dulu,"instruksi Aulin,

"Sakit buuu.....!!!,"keluh Mairah,

"Sabar Mai, sebentar lagi kok,"lanjut Zein menyemangati Mairah.

"Ya Allah , sakit!!!,"teriak Mairah,

Setibanya dirumah sakit, langsung saja Mairah dinaikkan ke brankar untuk dibawa keruang persalinan.

"Dokter sedang meeting, dan Bu dokter Angelica sedang berada di Belanda,"ujar suster itu,.

"Ahh, siapapun kalian semua. Gue mau lahiran,"ujar Mairah dengan bahasa Indonesia , membuat suster bule itu kebingungan.

Aulin dengan sigap menerjemahkan dalam bahasa Inggris.

Midwifery disana dengan terpaksa membantu Mairah lahiran walaupun sebenarnya tidak bisa sama sekali, menurut prosedur rumah sakit di sana.

"Woy cepetan, gue udah mau mati nih!!," Mairah ceplas-ceplos berbahasa Indonesia, karena saking sakitnya.

"Pak Zein sakit pakk!!!,"keluh Mairah,

Air mata Mairah kini berbaur dengan keringatnya yang sudah mengalir begitu deras.

"Yang kuat yah Mai, demi anak kita,"ujar Zein,, yang memangku Mairah.

"Ya Allah, bantu aku, ya Allah, help me, ya Allah selamatkan lah anak ini, kalau aku yang pergi nggak papa asal jangan anak ini,"ucap Mairah didalam hatinya,

"Susah pak, kepala sudah terlihat, namun masuk kembali, dan kembali tidak sempurna pembukaan nya,"jelas bidan itu,

"Tapi udah perih, udah sakit, kok gini,"protes Mairah.

"Baiklah tahan nafas ibu, jangan menarik nafas sebelum saya suruh,"ucap Bidan itu,

Mairah menutup mulutnya, melakukan segala cara agar ia tidak menarik nafas dengan kuat.

"Air ketuban terus mengalir,"

"Pendarahan!," Ucap Suster refleks.

Mairah yang kaget tidak bisa apa -apa langsung pingsan.

"Tidak ada cara lain, kita harus operasi sesar secepatnya namun tidak ada dokter, ibu Mairah akan susah melahirkan jika ia pingsan,"ucap bidan,

"Kita tidak punya banyak waktu, untuk membawa ke rumah sakit lain membutuhkan waktu yang lama,"

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang