74

582 73 6
                                    

Wanita dengan paras yang begitu cantik, mirip dengan seseorang yang pernah singgah di hati Zein

Benar saja,

Agatha kini tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, dari perjalanan nya dari London  yang memerlukan waktu berjam-jam.

Bahkan Agatha sendiri sengaja menggunakan kacamata hitam dan masker agar tidak ketahuan bahwa dirinya baru saja mendarat di bandara.

Mengubah identitas? Benar saja Agatha merubah identitas nya menjadi Yuna. Benar saja ia mengganti identitasnya. Sudah sangat direncanakan Agatha dari awal. Bahwa misinya ini akan berhasil 99,9%.

Agatha memang sengaja menstalk semua tentang Zein, bahkan Agatha tau istri Zein saat ini sama dengannya yaitu orang Eropa berkulit putih.

" Misi awal, aku akan berusaha melamar pekerjaan di ZYY Corp,"batin Agatha. 

Benar saja ZYY corporation adalah perusahaan yang merupakan milik pribadi Zein tanpa campur tangan dari Perusahaan Abdullah dan Asyraf.

Agatha kini telah sampai di rumahnya yang baru, tentu saja sangat dekat dengan komplek perumahan zein. Agatha sudah memiliki uang yang sangat banyak, sisa cinta saja yang belum ia gapai.

Bahkan ia rela melakukan apapun demi memiliki Zein.

***

Jam makan siang telah tiba,,,

Nada kini keluar dari ruang intelkam, menuju ke kantin. Tentu saja untuk mengganjal perut. Nada tidak ingin rasa sakit hatinya membuat dirinya kurus, nada ingin tetap terlihat baik-baik saja. Walaupun sebenarnya luka yang diperbuat oleh Zidan tidak bisa nada sembuhkan.

Sementara Zidan, dirinya masih berkutat dengan semua berkas yang harus dirinya tanda tangani karena dirinya sangat lama tidak masuk kantor .

" Zidan, makan gih,"ajak Vero,

Zidan hanya mendongakkan kepalanya, lalu melanjutkan pekerjaannya.

" Nggak usah serius banget lah, bini Lo nggak akan kekurangan duit kalau Lo ninggalin itu,"ucap Vero,

" Lo duluan aja, gue udah makan tadi pagi banyak Banget,"jawab Zidan,

" Gue bisa mengerti orang yang sedang berbohong atau tidak, jangan sekali-kali bohong gue,"ucap Vero,

" Gue bilang duluan!!!,'bentak Zidan,

Zidan kini mulai sensitif karena pikirannya yang amat campur aduk, masalah kantor dan narapidana yang terlalu banyak, serta masalah-masalah rumah tangganya yang tidak selesai-selesai.

Zidan bahkan sangat menyalahkan dirinya sendiri dengan mengeluarkan perkataan laknat itu dari bibirnya yang begitu manis.

Pikiran akan tadi malam tidak bisa lagi Zidan pendam hingga ia berteriak secara tiba-tiba. Membuat kaget beberapa orang didalam ruangan Reskrim.

Semua orang didalam sana bahkan pegawai tata usaha Polresta langsung membulatkan matanya kaget, hingga banyak surat masuk yang akan di disposisi berterbangan.

Zidan menetralkan pikirannya,

" Lanjutkan,"ucap Zidan,

Kemudian pergi dari sana,

Zidan benar - benar malu dengan dirinya sendiri.

Bahkan Zidan sudah tidak bisa mengontrol emosinya dengan baik, jalan satu-satunya adalah mabuk-mabuk lagi, namun ia tidak ingin menambah masalah ketika ia mabuk berat.

Hingga tatapannya tertuju pada Vero, yang membawakan makanan ringan untuknya.

" Ni, buat Lo Kak,"ucap Vero,

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang